JAKARTA Islamic School (JISc) menghelat upacara HUT ke-78 Republik Indonesia di lapangan sekolah JISc Kodam. (Kamis, 17/09/2023)
Upacara didahului dengan lantunan Asmaul Husna oleh para peserta upacara yang terdiri dari siswa dan siswi Jakarta Islamic School serta jajaran pimpinan sekolah dan para guru.
Para petugas upacara yang terdiri dari para siswa dan siswi Jakarta Islamic School memandu jalannya upacara dengan hidmat.
Tak ketinggalan pembacaan amanat pembina upacara oleh Auf Maududi yang menggugah semangat kemerdekaan, khususnya dibidang pendidikan.
Kata-kata penuh makna tersebut dibacakan dengan intonasi tegas dan penuh semangat untuk membangkitkan perjuangan para pahlawan terdahulu.
Baca Juga: Upacara HUT RI di Pesantren Al-Mukmin Ngruki
Peringati Kemerdekaan Indonesia, Jakarta Islamic School Helat Upacara HUT ke-78 RI
Berikut ini isi teks amanat pembina upacara sebagaimana yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saudara saudariku sebangsa dan setanah air.
Dari para pendahulu bangsa, kita belajar bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Kemerdekaan Indonesia tidak dihadiahkan oleh bangsa asing, tetapi dipertaruhkan dengan seluruh jiwa dan raga. Perjuangan itu masih kita teruskan sampai hari ini dengan Merdeka Belajar yang telah kita gerakkan selama empat tahun terakhir.
Layaknya perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Republik Indonesia, Merdeka Belajar juga digerakkan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan semangat gotong royong. Kolaborasi dalam menghadirkan transformasi telah melahirkan banyak perubahan terbesar dalam perjalanan dunia pendidikan di Indonesia.
Dengan implementasi Kurikulum Merdeka, para peserta didik dan para pendidik kita sekarang telah merasakan keleluasaan dalam belajar dan mengajak. Kemerdekaan tersebut sudah dirasakan di lebih dari 250 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
Hal tersebut didukung dengan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, di mana anak-anak kita mendapatkan kemerdekaan yang lebih besar untuk mengembangkan kemampuan fondasional.
Melalui gerakan ini, kami mengajak para pendidik dan orang tua untuk memahami bahwa keberhasilan belajar anak usia dini tidak terbatas pada baca, tulis, hitung, tetapi juga kemampuan literasi dan numerasi, keterampilan berkomunikasi, dan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Didukung dengan Permendikbudristek tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan, semua warga sekolah semakin terjamin haknya untuk belajar, berkarya, dan bekerja dengan aman dan nyaman.
Gotong royong semua pihak, mulai dari kementerian, pemerintah daerah, warga satuan pendidikan, sampai keluarga, merupakan kunci dari penghapusan segala bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan.
Komitmen untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru, program seleksi guru ASN PPPK juga terus diselenggarakan dengan melibatkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah.
Berkat gotong royong ini, kita berhasil mencetak rekor dengan merekrut 544 ribu guru ASN PPPK, dan jumlah ini akan terus meningkat sampai tercapai target satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK.
Untuk jenjang pendidikan tinggi, program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka juga telah berhasil mengubah hidup lebih dari 760 ribu mahasiswa.
Kesempatan belajar di luar kampus, baik di industri, di sekolah, sampai di lingkungan masyarakat, memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi generasi muda Indonesia untuk memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara.
Perjuangan kita dalam menggerakkan Merdeka Belajar dalam empat tahun terakhir semakin menunjukkan pentingnya gotong royong untuk mewujudkan kemerdekaan dalam sistem pendidikan Indonesia.
Untuk terus maju, kita harus terus melaju. Mari melanjutkan semangat para pendahulu kita untuk senantiasa bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar.
Terima kasih.
Auf menutup dengan pesan-pesan kepada para siswa untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki sebagai wujud melanjutkan semangat perjuangan para pahlawan melalui ekskul dan kegiatan-kegiatan penunjang yang telah disediakan oleh sekolah.
Demikian kepada para guru, Auf berpesan untuk terus berjuang mendidik generasi pemimpin masa depan,
“Mari bersama-sama meningkatkan optimal kita sesuai dengan visi kita yang ada, menciptakan pemimpin masa depan, create islamic future leader yang memiliki akhlakul karimah, kita berakhlak dengan baik, bergerak dengan akhlak kita sesuai tuntunan baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,” ucap Auf.