PESANTREN Al-Mukmin Ngruki menyelenggarakan upacara HUT RI, Rabu (17/08). Hadir dalam acara itu, pimpinan pondok pesantren, Ustaz Abu Bakar Ba’asyir, serta Menko PMK Muhadjir Effendy.
Ada yang menarik dari hari perayaan Tujuhbelasan kemarin. Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo ikut menyelenggarakan upacara bendera secara besar-besaran.
Pesantren besar dan tergolong tertua di Sukoharjo ini menyertakan sekitar 1.300 santri dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Hadir sebagai inspektur upacaya, Menko PMK, Muhadjir Effendy.
Sebenarnya, menurut para ustaz di pondok, upacara bendera sudah biasa mereka lakukan. Tapi dalam skala besar seperti ini tergolong yang pertama kali.
Ustaz Abu Bakar Ba’asyir dalam kesempatan sambutannya menjelaskan bahwa upacara besar ini sebagai wujud rasa syukur kepada Allah subhanahu wata’ala.
Menko PMK, Muhadjir Effendy pun dalam sambutannya mengajak para santri untuk menyelaraskan dan mensinergikan antara ilmu agama dengan ilmu umum.
Menariknya, acara ini menjadi yang pertama kalinya dalam skala besar. Hal ini menurut para pengurus pesantren untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Pesantren Al-Mukmin tidak seperti yang selama ini dituduhkan.
Dan hal tersebut atas saran dan partisipasi aparat keamanan seperti Kodim dan Polres setempat. Mereka ikut serta melatih para santri untuk bisa menyelenggarakan upacara dalam skala besar.
Dengan begitu, cukup sudah berbagai tuduhan buruk yang dialamatkan ke Abu Bakar Ba’asyir dan Pesantren Al-Mukmin Ngruki. Karena hal ini tak lebih dari propaganda global terorisme yang dialamatkan ke kelompok Islam.
Dunia sudah menyatakan bahwa Islamophobia sudah bukan ‘jualan’ yang relevan lagi. Dan begitu pun yang mestinya juga di tanah air. [Mh]