SIAPA saja bisa berprestasi. Pemuda buta ini meraih penghargaan dari KPAI Award (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) karena menginisiasi Gerakan Tunanetra Mengaji.
Usai mendapatkan penghargaan internasional Ashoka Young Changemakers (AYC) 2023, Ade Dwi Cahyo Putra kembali mendapatkan penghargaan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Remaja 17 tahun ini menjadi sosok inspiratif anak sekaligus masuk nominasi 3 besar Anugerah KPAI Award atas Gerakan Tunanetra Mengaji (GTM) yang ia gagas.
Ade menuturkan, setelah mendapat penghargaan dari Ashoka, KPAI Jawa Timur mengajukan namanya untuk mewakili Jatim sebagai nominasi kategori tokoh anak inspiratif.
“Seleksinya sendiri 1 bulan, dan saya harus presentasi di depan juri terkait gagasan saya,” kata Ade, Senin (31/7).
Baca juga: Sri Rahayu Membuktikan Bahwa Tunanetra Juga Bisa Produktif
Pemuda Buta Raih KPAI Award karena Gerakan Tunanetra Mengaji
Ade menjelaskan, program gerakan tunanetra mengaji merupakan sebuah sistem yang berisikan tentang pendampingan dan manajemen agar tunanetra bisa mengaji dalam rangka menekan angka buta huruf Braille di Indonesia.
“Latar belakangnya, waktu Desember 2020 saya dan teman-teman mengadakan khataman Al-Quran, tapi yang mendaftar sedikit dan masih banyak teman tunanetra yang kesulitan membaca Al-Quran,” jelasnya.
Lewat program yang ia gagas, Ade berharap gerakan tersebut dapat meluas lagi hingga ke seluruh Indonesia.
“Karena motivasi saya ingin membangkitkan literasi terkait Al-Quran Braille dan ke depan akan banyak teman-teman tunanetra yang mahir dalam membacanya,” harapnya.
Ade bukan satu-satunya penyandang disabilitas yang berprestasi, ada banyak Ade yang lain yang perlu diangkat dan diberdayakan sebagai penggerak kemajuan bangsa.
Teman disabilitas ada bukan untuk dikasihani tapi mereka butuh dihargai, diapresiasi, dan sama seperti yang lain, butuh untuk berekspresi sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya.[ind/kumparan]