MENGUBAH permasalahan menjadi kebahagiaan. Mengubah masalah menjadi uang. Bisa enggak kita? Tantangan akhir zaman.
Venezia, kota yang kebanjiran bertahun-tahun. Venice adalah negeri yang mana kalau mau ke mana-mana, semua orang mesti naik kapal, boat atau gondola. Enggak memakai pelampung pula.
Karena es di kutub mencair dan membanjiri seluruh kota sehingga misalnya apartemen bertingkat 15 harus merelakan tingkat satunya jadi dasar untuk dibanjirin, alias tidak ditinggali.
Bahkan ada sebuah toko buku yang ketika musim panas lalu air meluap, semua bukunya dibawa ke daratan oleh gondola dan beberapa buku yang berat ditinggalkan.
Namun karena terbuat dari lapisan kayu dari pohon oaks, lembaran kertasnya menjadi semakin kuat dan mengeras.
Ini kayak sebuah pohon yang ada di Palembang. Aku lupa namanya, sejenis pohon yang kalau terkena air dia malah semakin kuat.
Baca juga: Hati-hati dengan Budaya yang Dibawa Guru Impor
Mengubah Permasalahan Menjadi Kebahagiaan
Nah, bagi kita yang kebanjiran, kebayang enggak hidup kita di gang lalu ke mana-mana, misal ke jalan besar, harus naik kapal, boat atau gondola. Seumur hidup lho.
Kalau musim panas, negeri ini bau. Bayangkan, banjir bertahun-tahun dan banyak tikus di mana-mana. Dan air itu kan harus mengalir dan berputar kalau tidak, akan menjadi sumber penyakit.
Nah, jadi pemerintah harus ekstra keras membersihkan dengan disinfektan yang disemprot ke seluruh kota berkali-kali, tapi dasar bule, tempat kebanjiran pun dijadikan objek wisata.
Hadeuh, ini namanya thinking skill yang bekerja. Jadi setiap masalah bukan masalah tapi dijadikan bahagia.
Mengubah permasalahan menjadi kebahagiaan. Mengubah masalah menjadi uang. Bisa enggak kita? Tantangan akhir zaman.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga langit menurunkan suatu hujan yang tidak dapat ditahan oleh rumah di pedesaan, tidak ada yang dapat bertahan darinya kecuali rumah yang terbuat dari pepohonan.” (HR. Ahmad)
(Catatan Mam Fifi, Januari 2020)
By: Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok:
https://www.tiktok.com/@mamfifi_jisc