KITA akan melihat apa yang kita cari sesuai prasangka. Bila yang kita cari adalah kebaikan maka itu yang kita dapatkan, bila yang kita cari adalah keburukan maka itu pula yang kita dapatkan.
Maka tak perlu repot dengan penilaian orang lain, karena mereka pun akan mendapatkan apa yang mereka cari tentang diri kita. Keinginan mempengaruhi persepsi.
Bagi mereka yang kepalanya berisi pikiran negatif, mereka akan melihat semua dari sudut pandang itu, sulit bagi mereka untuk mencoba melihat dari sudut pandang yang lain.
Ingat cerita ayah, anak dan keledai yang ingin mereka jual? Apapun posisi duduknya, tetap akan ada komentar negatif, karena memang tugas mereka adalah berkomentar negatif.
Dan ingat, bahwa apapun yang dikatakan oleh orang lain, itu bukan menggambarkan nilai kita, tapi menggambarkan nilai dirinya, dan apa yang ada di dalam hatinya.
Sedangkan nilai kita, terletak dari bagaimana cara kita untuk merespon situasi tertentu, apakah sesuai dengan apa yang Allah perintahkan, atau justru membalas sama negatifnya.
Dunia ini terlalu singkat bagi kita untuk selalu melihat dari keburukan orang lain, sebab bila kita begitu, maka kita akan terhijab dari seluruh kebaikan manusia yang banyak.
Manusia boleh berkomentar apapun, itu haknya dan itu akan dia pertanggungkan, bukan kita yang tanggung. Tapi bagi kita, apa yang kita tampilkan itulah yang kita tanggung.
Baca Juga: Menjaga Prasangka Baik pada Allah
Kita Akan Melihat Sesuai Prasangka
Biarlah yang berkomentar negatif dengan kenegatifannya, jawab saja dengan karya, sebab itu yang tak dimiliki mereka yang selalu berpikiran negatif dan buruk.
Sebab orang yang terbiasa mencari cela, tak punya lagi ruang di hatinya untuk berkreasi dan berkarya, sedang mereka yang Allah menghuni hatinya, lapang dan luas.
Jangan risau tentang apa yang dikatakan manusia kepadamu, risaulah bila engkau yang mengatai manusia. Jangan ambil hati, sebab bukan bagi manusia engkau beramal.
Sumber: Felix Siauw, 28 April 2018