ChanelMuslim.com- Seekor kura-kura tampak gelisah.
Sesekali, ia terjatuh kembali kedalam ember plastik berisi air setelah gagal memanjat untuk bisa keluar dari ember.
“Kau tampak gelisah, kura-kura! Ada apa?” ucap seekor kucing yang kebetulan lewat di halaman belakang sebuah rumah.
“Aku ingin keluar dari ember ini,” jawab kura-kura spontan.
“Kenapa? Bukankah di wadah yang kamu tinggal itu sudah tersedia ikan-ikan kecil kesukaanmu?” tanya kucing tak mengerti.
“Memang benar. Tapi, ikan-ikan kecil itu begitu gesit untuk ditangkap,” ungkap kura-kura sambil berusaha lagi untuk memanjat.
“Maksudmu, kamu berharap tuanmu menyuapi ikan-ikan kecil itu ke mulutmu, kura-kura?” sergah kucing bernada kritik.
“Tidak juga sih. Tapi jangan sediakan aku ikan-ikan kecil yang gesit,” ucap kura-kura sambil terus berusaha memanjat bibir ember. Dan, berhasil.
“Lalu, kamu mau pergi kemana, kura-kura?” tanya kucing lagi seperti ingin mencari tahu apa yang akan dilakukan kura-kura setelah keluar dari ember wadahnya.
“Aku ingin ke empang belakang, mungkin di sana, aku bisa menangkap ikan yang banyak,” jawab kura-kura sambil cepat berlari menuju empang di belakang rumah itu.
Beberapa jam kemudian, kura-kura tampak berjalan lunglai mendekati ember wadahnya. Sambil berusaha meraih bibir ember yang begitu tinggi untuk tubuhnya, kura-kura menggerutu,
“Wuh, ternyata ikan di empang jauh lebih gesit dari yang di ember.”
**
Dalam kehidupan sehari-hari, kadang sebagian kita berpikir seperti kura-kura menyikapi pakan ikan gesitnya. Kita pun mengeluh sulitnya menangkap rezeki.
Boleh jadi, bukan rezeki yang berlari begitu gesit sehingga sulit kita tangkap. Tapi, kitalah yang manja.
Seperti yang diucapkan sang kucing kepada kura-kura, “Apakah kita menginginkan agar Yang Maha Rahman dan Rahim menyuapi kita sambil kita duduk-duduk dan bersantai-santai menerimanya?” (muhammad nuh)