JELANG datangnya hari raya Idul Adha 1444 H, Laznas BMH Jatim menyiapkan hewan berkualitas dan jaminan jantan.
Melalui Program Qurban Plus Sedekah Jariyah Sumur Bor, Baitul Maal Hidayatullah Perwakilan Jawa Timur telah menyiapkan hewan Qurban sejak jauh-jauh hari untuk kebutuhan para donatur dan masyarakat yang ingin berqurban tahun ini.
Ribuan hewan qurban berupa kambing, domba, serta sapi yang berkualitas menjadi salah satu pilihan dan alternatif terbaik bagi masyarakat.
Selain jaminan jantan, hewan qurban yang sehat dan tidak cacat serta bobot yang besar dan sesuai syari menjadi pilihan utama Laznas BMH dalam menyajikan hewan untuk program qurban.
Bekerja sama dengan peternak lokal binaan bertahun-tahun, Laznas BMH jauh-jauh hari sudah mulai memilih dan menyiapkan kebutuhan hewan qurban terbaik untuk para donatur.
Khususnya, yang ingin menunaikan ibadah qurban untuk disalurkan ke tempat yang membutuhkan.
Baca Juga: 29 Amil Laznas BMH Jatim Lulus Uji Kompetensi Kualifikasi 5 Bidang Tata Kelola Zakat
Jelang Hari Raya Qurban, BMH Jatim Siapkan Hewan Berkualitas dan Jaminan Jantan
Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan Laznas BMH Perwakilan Jawa Timur, Imam Muslim menerangkan bahwa pihaknya selalu menjaga kualitas hewan qurban.
“Untuk memenuhi kebutuhan hewan Qurban donatur, BMH Jatim telah menyiapkan domba, kambing serta sapi berkualitas dan tentunya jantan,” ujar Muslim.
Selain itu, hewan qurban tersebut juga dialokasikan ke daerah terpencil yang membutuhkan.
“Setiap tahun, kami selalu menjaga kualitas hewan Qurban terbaik yang siap didistribusikan ke daerah membutuhkan,” imbuh Muslim.
Pada 2016 lalu, BMH Jatim menyalurkan hewan kurban ke Kampung Idiot Dusun Tanggung Rejo Jawa Timur.
Alhamdulillah, atas izin Allah, BMH sampai ke Dusun Tanggung Rejo atau dikenal dengan nama Kampung Idiot. Dan, sungguh tak mungkin mampu kita membiarkan mereka terus demikian.
Namun, kampung ini tidak mudah dijangkau. Kampung Idiot berada di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, tepat 23 km dari pusat kota Ponorogo.
Penduduk setempat mesti rela hidup di atas tanah tandus di lereng gunung kapur. Kampung ini dihuni 290 KK dengan kondisi masyarakat yang sangat memprihatinkan.
“Mereka hidup benar-benar di bawah garis kemiskinan dan +/- 561 KK hidup hampir miskin,” ungkap Amil yang menjadi petugas lapangan survey BMH di Ponorogo.
Kekurangan gizi terjadi di kampung tersebut karena selama bertahun-tahun warga dusun hanya mengonsumsi nasi gaplek/tiwul sebagai makanan pokok.
Hal ini diduga menjadi penyebab keterbelakangan mental yang terjadi secara turun temurun.
Dusun Tanggung Rejo dan beberapa dusun lainnya seperti Ngemplak, Soko, Cepako dan beberapa dusun di Kabupaten Ponorogo yang merupakan daerah miskin serta tandus tersebut termasuk daerah prioritas penyaluran melalui program Qurban Berkah Nusantara BMH.[ind]