KISAH nyata keajaiban rezeki ini ditulis oleh Satria Hadi Lubis yang menceritakan seorang perempuan yang sering membantu orang lain sehingga ia selalu mendapat limpahan rezeki tak terduga.
Sebagai ibu rumah tangga tanpa penghasilan yang tetap, Markonah adalah perempuan da’iyah yang rajin silaturahim dan menolong orang lain.
Markonah dikenal sebagai orang yang tulus dan ringan tangan. Bahkan sering dianggap kurang peduli dengan keperluan dirinya sendiri.
Jika punya uang, ia langsung menghabiskannya untuk membantu orang lain atau untuk keperluan primer keluarganya.
Semangat silaturahim Markonah sangat tinggi. Jika mendengar ada orang yang dikenalnya sakit atau meninggal dunia, maka Markonah sebisa mungkin hadir untuk mendoakannya.
Hasilnya ajaib, rumah Markonah tak pernah sepi dengan berbagai kiriman dari banyak orang, baik yang dikenalnya atau tidak.
Ada yang kirim makanan, baju, buku-buku, obat-obatan, sembako, dan lain-lain.
Apalagi jika terdengar kabar Markonah kena musibah atau sakit, maka makin deras saja berbagai bantuan yang masuk ke rumahnya atau ke rekeningnya.
Belum lagi rezeki berupa perjalanan ke LN, naik haji dan umroh yang berkali-kali dengan biaya bukan dari kantong pribadi.
Baca Juga: Berbagi adalah Pemancing Rezeki
Kisah Nyata Keajaiban Rezeki
Memang, Markonah tidak menjadi kaya raya karena bantuan tersebut, tapi ia juga tak pernah miskin dan tak punya utang.
Bahkan kalau dihitung-dihitung, jumlah berbagai rezeki yang diterima Markonah lebih besar dari gaji suaminya yang merupakan karyawan tetap.
Markonah memang manusia ajaib, sehingga rezekinya juga ajaib.
Figur seperti Markonah sebenarnya ada di sekeliling kita untuk membuktikan kebenaran janji Allah bahwa orang yang bertakwa akan mendapatkan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Qs. Ath-Thalaq : 2-3).
Kekuatan Markonah sehingga banyak rezeki adalah ia suka menolong, rajin silaturahim, dan ibadahnya khusyu’ (yakin banget akan pertolongan Allah).
“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi.” (HR. Muslim).
View this post on Instagram
“Shalat dapat mendatangkan rezeki, menjaga kesehatan, menolak bencana, menjauhkan penyakit, menguatkan hati, menyinari wajah, mengistirahatkan jiwa, dan menghilangkan kemalasan.”
(Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Kitab Zaadul Ma’ad, 4/304).
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu’anhu mengatakan “Pancing rezekimu dengan sedekah.“ Siapa yang banyak memberi, maka ia juga akan banyak menerima.
Masya Allah…ternyata janji Allah tentang keajaiban rezeki benar adanya. Tinggal kita mau apa tidak memenuhi syarat-syaratnya.[ind]