KISAH taubatnya penyamun karena satu ayat. Namamya Al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah. Dulunya, ia seorang penyamun yang tak pernah sepi dari aksi begal di jalan.
Baca Juga: Taubatnya Orang-orang yang Tidak Ikut Berjuang dalam Surat At Taubah
Kisah Taubatnya Penyamun Karena Satu Ayat
Namun siapa sangka beliau bertaubat kepada Allah meninggalkan perbuatan aniayanya itu setelah mengenal sosok wanita yang ia panjat tembok halaman rumahnya demi bisa bertemu tambatan hatinya.
Disela-sela hasratnya yang sudah menggebu-gebu beliau mendengar seseorang sedang membaca ayat,
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk (melunak) hati mereka mengingat Allah dan (tunduk) kepada kebenaran yang telah diturunkan (kepada mereka).”
(QS. Al-Hadid: 16)
Mendengar lantunan ayat ini seketika Al-Fudhail berkata,
“Wahai Tuhanku, telah datang waktunya untuk mengingat-Mu”, beliau bertaubat kembali ke rumahnya membersihkan jiwanya dan kemudian menetap di Mekkah hingga menjadi seorang alim, teladan dalam zuhud, khauf dan ahli ibadah.
Ibrahim Al-Asy’ats rahimahullah berkata,
“Aku tidak pernah melihat seorang pun dimana Allah lebih besar di dadanya melebihi Al-Fudhail bin Iyadh, apabila ia mengingat Allah atau mendengar ayat Al-Qur’an maka ketakutan dan kesedihan tampak dari guratan wajahnya hingga berlinang air mata.”
(Faedah Tarikh Al-Islam 12/334 dan Tahdzibul Kamal 23/289)
[Cms]
https://t.me/manhajulhaq