ChanelMuslim.com – Kasus yang menimpa anak 5 tahun
yang dianiaya ibunya hingga meninggal di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, pekan lalu, tentu menggugah hati para ibu, termasuk praktisi pendidikan, Fifi P. Jubilea.
Founder dan Konseptor Jakarta Islamic School (JISc) yang akrab disapa Mam Fifi ini mengaku menangis membaca berita ada seorang ibu yang tega menganiaya anak kandungnya hingga meninggal. Padahal, seorang ibu semestinya menjadi orang yang paling dipercaya dan dicinta bagi seorang anak. Namun, tidak beruntung nasib anak bernama GW ini harus menerima pukulan dari ibunya sendiri.
“Anak dipukulin sama ibunya sampai meninggal. Aku menangis bacanya. Aku membayangkan detik-detik si anak ketakutan karena orang satu-satunya yang seharusnya paling dipercaya, paling dicintai ternyata malah menjadi horor baginya,” tulis pemilik sekolah JISc dan JIBBs dalam akun Facebook-nya (13/11/2017).
Setiap orang, terutama bagi anak berusia 5 tahun, masih sangat membutuhkan ibu sebagai tempat bergantung. Sayangnya, seorang ibu kadang kurang mempersiapkan dirinya untuk menjadi ibu yang kuat secara mental khususnya dengan bekal agama yang kuat.
Mam Fifi menambahkan, “Semua orang perlu tempat bergantung, tapi ketika ibu yang dijadikan tempat bergantung adalah ibu yang lemah secara mental maka sang anak bukan hanya hancur tetapi mati. Mati hati dan badannya.”
Saat peran orang tua khususnya ibu tidak cukup pandai menjaga, melindungi serta mendidik anak, maka alternatif pertama tentulah sekolah. Sekolah haruslah menjadi institusi yang bisa memberikan perlindungan juga terhadap anak. Pihak sekolah juga sebaiknya ikut aktif mengamati tumbuh kembang anak sehingga bisa terjalin hubungan saling mengawasi antara pihak sekolah dengan orang tua.
“Seharusnya, pihak sekolah melakukan pemantauan ke rumah bila ada anak yang tampak tidak sehat baik dari segi perilaku maupun kondisi fisiknya. Bahkan anak yang di kelas tidak pernah bawa makanan pun harus diperhatikan juga. Dan, perlu diselidiki mengapa? Karena orang tua yang sayang anaknya sangat khawatir anaknya kelaparan, " tambahnya.
Kasus seorang ibu menganiaya anak kandungnya hingga meninggal seperti ini sungguh sangat disayangkan. Di luar sana, masih banyak ibu yang mengharapkan memiliki keturunan lalu berusaha keras dengan sungguh-sungguh. Lantas pada kasus ini justru ibu yang sudah dikaruniai anak menganiaya anaknya hingga meninggal. (ind/Winda)