SERUAN untuk melakukan boikot terhadap kurma dari Israel makin ramai di media sosial. Melalui tagar #CheckTheLabel, Friends of Al-Aqsa (FOA) mengampanyekan gerakan ini.
Komunitas pecinta Masjid Al Aqsha yang berbasis di Inggris ini ingin memastikan kaum muslimin di dunia tidak berbuka puasa dengan cita rasa apartheid.
Yang perlu kita lakukan hanyalah memeriksa labelnya untuk menghindari membeli kurma dari apartheid Israel, termasuk tanggal berlabel dari Israel, Tepi Barat dan Lembah Yordan.
Dilansir dari situs foa.org.uk, Ramadan adalah waktu refleksi dan perbaikan diri. Selama bulan ini, kita lebih sadar akan tindakan kita dan bagaimana pengaruhnya terhadap orang lain.
Israel adalah penghasil kurma Medjoul terbesar di dunia. FOA mengajak kaum muslimin untuk sadar dan tidak membeli kurma yang mendukung pendudukan ilegal Israel atas Palestina dan rezim apartheid.
Supermarket besar Inggris seperti ASDA, Tesco, Islandia, dan Waitrose semuanya menjual kurma dari apartheid Israel serta toko bahan makanan lokal.
Inggris adalah importir kurma Israel terbesar kedua di Eropa.
Sebanyak 50% kurma Israel diekspor ke Eropa. Inggris, Belanda, Prancis, Spanyol, dan Italia mengimpor buah kering dalam jumlah besar.
Pada tahun 2020, Inggris mengimpor lebih dari 3000 ton kurma dari Israel, senilai sekitar 7,5 juta pound.
Baca Juga: Punya Kurma Sisa Lebaran? Coba Resep Kurma Dessert Box Sederhana Ini
Seruan Boikot Kurma Israel Makin Ramai
Ada dua puncak konsumsi kurma di Eropa. Salah satunya saat bulan Ramadan dan satunya lagi saat malam tahun baru dan Natal.
Memboikot kurma Israel di bulan Ramadan adalah upaya komunitas bersama yang dapat menunjukkan bahwa kita bukannya tidak berdaya.
Sungguh luar biasa melihat semua kurma Israel masih tersisa di rak-rak di seluruh Inggris dan Eropa pada akhir bulan yang penuh berkah.
Hal tersebut akan mencerminkan kekuatan kita sebagai komunitas untuk berdiri bersama dengan pesan yang sangat penting:
Kami tidak akan mendukung penindasan terhadap warga Palestina dan kami tidak akan terlibat dalam apartheid Israel.
“Jadi, Ramadan ini #CheckTheLabel dan boikot kurma Israel,” tulis situs tersebut.
Baca Juga: Kurma Besar dan Enak dari Palestina
Sementara itu, masyarakat Indonesia tidak ketinggalan mengikuti gerakan ini.
Majelis Ulama Indonesia melalui Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (KHLN MUI), KH. Bunyan Saptomo mengatakan pihaknya mendukung seruan boikot produk kurma Israel.
“MUI jelas mendukung seruan boikot kurma Israel,” kata Bunyan kepada media, Jumat (03/03/2023) lalu.
Namun, pihak MUI tidak dapat memastikan kurma asal Israel juga beredar di Indonesia. Hal tersebut, kata Bunyan, harus ditanyakan kepada kementerian terkait.
Nah, Sahabat Muslim, apakah kamu ingin ikut meramaikan gerakan ini?[ind]