JANGAN buka peluang berselingkuh. Suami atau istri yang banyak beraktivitas di luar rumah dan dalam pekerjaannya harus berinteraksi dengan seseorang yang berlainan jenis, namun tidak melaksanakan adab-adabnya sehingga bergaul terlalu akrab.
Kemudian tumbuh rasa ketertarikan, sayang dan cinta antar mereka sehingga terjadilah pengkhianatan cinta dan perselingkuhan.
Suami atau istri yang banyak dikecewakan oleh pasangan hingga tidak merasa ada kepuasan yang timbal balik antar mereka bisa berakibat pada hubungan yang membosankan.
Karena itu, ia bisa berselingkuh dengan orang lain yang bisa menyenangkannya.
Baca Juga: Suami Poligami dengan Selingkuhannya
Jangan Buka Peluang Berselingkuh
View this post on Instagram
Suami yang sedang naik jabatan dan uang berlimpah terkadang ia tidak bisa menahan diri untuk hidup berfoya-foya dan bergaul lebih bebas. Banyak perempuan menarik dan menggodanya hingga berselingkuh dengannya.
Suami atau istri bertemu dengan teman lama di masa lalu kemudian melakukan hubungan yang berkelanjutan, sering bergurau dan saling curhat satu sama lain.
Hal tersebut bisa membuat mereka saling tertarik dan berselingkuh di belakang pasangannya yang sah.
Suami atau istri seharusnya berprilaku sesuai dengan aturan agama dan norma-norma sosial, menerapkan adab-adab pergaulan, takut berbuat dosa، mampu menjaga pandangan,
menghindari sebab-sebab perselingkuhan dan berkontribusi pada aktivitas dakwah atau amar makruf nahi munka.
Selain itu juga harus membatasi diri dalam bergaul dengan lawan jenis, membuktikan dan menghargai cinta serta setia kepada pasangan maka ia terhindar dari pengkhianatan cinta dan perselingkuhan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
…. فَإِذَا أَبَيْتُمْ إِلَّا الْمَجَالِسَ فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهَا. قَالُوا: وَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ، قَالَ: غَضُّ الْبَصَرِ وَكَفُّ الْأَذَى وَرَدُّ السَّلَامِ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ . ( رواه البخارى )
“Jika kalian tidak bisa melainkan harus duduk-duduk (di tepi jalan ) maka berilah hak jalan tersebut,” mereka bertanya: “Apa hak jalan tersebut, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab,”Menundukkan pandangan, tidak menyakiti orang, menjawab salam, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.” (HR. Bukhari)
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]