ChanelMuslim.com – Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) kembali memberangkatkan da’i ke daerah pedalaman dan perbatasan. Sejak awal didirikan tahun 1966, Dewan Dakwah menitikberatkan pada gerakan dakwah untuk mengcounter arus kristenisasi. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Dewan Dakwah Amlir Syaifa Yasin dalam sambutannya di Gedung Menara Dakwah, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (12/10).
“Pak Natsir berpesan, kita kerjakan apa yang orang lain belum kerjakan. Saat itu, setelah pecahnya peristiwa Gestapu, kondisi sangat mencekam. Bahkan, sebagian ekses PKI ada yang masuk ke pesantren dan tengah-tengah masyarakat. Sebagian ada yang masuk ke agama Kristen,” kata Amlir.
Visi Dewan Dakwah, lanjut dia, adalah membangun kehidupan bangsa Indonesia yang islami berupa menanamkan aqidah yang bersumber dari Aqidah Islamiyah. Hal ini sangat fundamental difahamkan oleh seorang da’i sehingga tidak muncul gerakan sesat, animisme, dinamisme, sempalan, dan klenik.
“Masalah-masalah umat kita yang paling rentan adalah daerah perbatasan, terasing dan terisolir karena pemahaman-pemahaman agama yang tidak memadai dan merebaknya ajaran-ajaran sempalan secara sistemik,” paparnya.
Amlir yang sebelumnya menjadi Sekum Dewan Dakwah berharap, para da’i yang ditugaskan ke pedalaman dan perbatasan dapat menjaga kemuliaan Islam, menjaga harkat martabat dan marwah Dewan Dakwah serta bijak menghadapi persoalan-persoalan di medan dakwah.
“Tugas dakwah bukan hanya menjadi tanggung jawab para dai, tetapi tugas umat Islam yang melabiri dirinya sebagai seorang muslim, seperti Allah jelaskan dalam Ali Imran ayat 104. Tugas ini akan ringan dipikul apabila semua umat Islam bergandengan tangan. Ada yang dengan anfus (jiwa raga), amwal (harta), fikriyyah (gagasan), dan qudwah (teladan),” jelas Amlir.
Heri Syafril Direktur Keuangan Bank Muamalat & Direktur Supervisi Baitul Maal Mualamat berharap, para da’i yang ditugaskan dapat mengedukasi masyarakat tentang muamalah terkait ekonomi syariah. Fungsi masjid di tempat da’i ditugaskan, kata Hery, harus berdimensi pembangunan umat dan peradaban Islam dari sisi ekonomi.
“Insya Allah kami terus mendukung perjuangan dakwah dalam kondisi apapun demi tegaknya izzul Islam wal muslimiin. Kita terus membersamai perjuangan dan kemenangan umat Islam Indonesia,” ungkapnya.
Ketua Bidang Dakwah Dewan Dakwah Misbahul Anam menambahkan, tanggung jawab dakwah memang seringkali dirasa berat. Melawan arus keumuman pada lembaga-lembaga pendidikan, tetapi dengan penuh kesadaran dan amanah pekerjaan ini diambil, ditekuni secara bertahap agar rintisan para Nabi, Rasul, Sahabat, Ulama, Pendiri Dewan Dakwah terus dilaksanakan dari tahun ke tahun.
“Tahun ini rombongan terbanyak di antara kafilah yang kita berangkatkan sebelumnya. Ada beberapa adik-adik yang seharusya sudah selesai tapi tidak kembali. Diantaranya di ambil menjadi mantu daerah dan ingin lebih dekat dengan Allah. Ada juga yang mengatakan kepada saya, sayang kalau saya kembali ke Jakarta karena rintisan dakwah sangat diperlukan,” tutupnya.
Kegiatan pelepasan dan mukafaah (jaminan hidup) da’i Dewan Dakwah didukung oleh Baitul Maal Muamalat (BMM) dan sejumlah donatur tetap LAZIS Dewan Dakwah.[ah/zuhdi]