POTENSI itu kekuatan yang tersembunyi. Potensi akan bermaslahat jika disalurkan dengan tepat. Lebih baik potensi tetap tersembunyi daripada salah penyaluran.
Di alam raya ini begitu banyak energi potensial. Antara lain daya tarik bumi, dan juga daya tarik pria dan wanita.
Pria punya potensi menyukai wanita. Begitu pun dengan wanita terhadap pria. Energi ini akan tetap tersembunyi jika tidak ada pertemuan pria dan wanita, baik langsung maupun tidak.
Allah subhanahu wata’ala menciptakan energi potensial pria dan wanita ini agar terjadi perkawinan. Dan dari perkawinan itu, bumi ini pun terus dimakmurkan dengan kelahiran anak-anak manusia.
Dalam Islam, daya tarik pria dan wanita diatur dalam aturan yang begitu jelas. Seperti, bagaimana interaksi pria dan wanita yang masih mahram dan bagaimana yang tidak.
Selain itu, segala kemungkinan yang menjadikan daya tarik ini menjadi liar pun diatur sejak awal. Misalnya, apa yang boleh terlihat dari tubuh pria dan wanita, dan apa yang tidak. Kita menyebutnya aurat.
Aurat untuk pria berbeda dengan wanita. Misalnya, rambut bukan aurat untuk pria. Tapi menjadi aurat untuk wanita. Begitu pun dengan bagian tubuh lainnya.
Kalau ditanya, kenapa harus berbeda? Karena Allah Maha Tahu tentang ciptaanNya. Allah berfirman, “Yang Menciptakan paling tahu tentang ciptaannya.” (QS. Al-Mulk)
Apakah kalau bukan aurat maka daya tariknya tidak ada? Tidak juga. Yang namanya daya tarik, selalu memunculkan kekuatan tersembunyi. Bisa dari pandangan, interaksi, dan lainnya.
Al-Qur’an mengatur soal tata cara pandangan pria dan wanita yang diiringi dengan tata cara tentang menutup aurat. Antara lain dalam Surah An-Nur ayat 30 dan 31.
Apakah itu saja sudah cukup? Belum juga. Ada tata cara lain. Yaitu, pria dan wanita yang bukan mahram terlarang berduaan. Langsung atau tidak.
Di zaman yang serba canggih ini, teknologi seperti memangkas batas jarak. Tanpa bertemu langsung pun orang bisa seperti sedang berduaan.
Kenapa tidak boleh berduaan? Karena jika dua daya tarik ini bertemu tanpa penghalang, segala energi akan terstimulasi untuk dilepaskan.
Kalau pun keduanya sudah terlatih untuk tidak sembarang melepaskan energi daya tarik mereka, ada pihak ketiga yang sangat berkepentingan terlepaskannya energi itu. Siapa lagi kalau bukan setan.
Ada yang berkomentar, tapi kan keduanya atau salah satunya sudah tidak muda lagi? Energi tersembunyi daya tarik itu bukan karena muda atau tua. Tapi juga karena adanya pihak ketiga, yaitu setan.
Bagaimana kalau mau berkomunikasi? Sebelum komunikasi dilakukan, siapkan dulu materinya, dan batasi durasinya. Sama saja, apakah komunikasinya melalui perantara seperti teknologi, apalagi tanpa perantara.
Biasanya setan memiliki strategi psikologi yang sangat canggih: bertahap, step by step, tapi memiliki intensitas yang kian tinggi. Pada saatnya, si pelaku tidak sadar kalau keduanya sudah berada di tingkat yang paling berbahaya.
Allah subhanahu wata’ala mengatur ini agar umat manusia hidup bahagia dan selamat. Cegah sebelum terlambat. Karena penyesalan merupakan fase di mana segalanya serba terlambat. [Mh]