MANFAAT menggerakkan kedua lengan saat berjalan ternyata banyak sekali dan juga sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an. Ustaz K.H. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. membagikan wawasan tentang ini.
Menggerakkan kedua lengan saat berjalan punya manfaat kesehatan yang tidak diketahui manusia kecuali di zaman sekarang. Berikut ini kajiannya.
Dalam sebuah tulisan di website Reuters dengan judul:
“Manfaat tersembunyi di balik menggerakkan kedua lengan”, para peneliti Amerika dan Belanda menyampaikan penjelasan tentang sebab manusia mengayunkan kedua lengannya saat berjalan.
Masalah ini selalu dikaji terutama karena kedua lengan tidak punya peran dalam mendorong badan ke depan.
Harian Daily Telegraph, Inggris, menyebutkan bahwa seorang pakar di bidang biomekanika, Steve Colenz, dari Universitas Delf, Belanda, bersama sejumlah ilmuwan menyiapkan suatu penelitian tentang rahasia ayunan kedua lengan.
Penelitian ini menjelaskan bahwa menggerakkan kedua lengan saat berjalan punya manfaat yang sangat penting.
Di samping fakta nyata yang mengatakan bahwa ayunan kedua lengan itu memudahkan gerakan yang dilakukan kedua kaki, juga menambah 63 % kekuatan kontak orang yang berjalan itu dengan bumi (tanah) apabila kedua lengannya bergerak.
Peneliti ini menegaskan, sekalipun proses menggerakkan kedua lengan ini tampak mudah, tetapi pengaruhnya pada penggunaan energi sangat besar karena gerakan ini membantu menyimpan energi dalam jumlah besar terutama pada otot-otot kaki sehingga memberikan kemampuan berjalan lebih lama.
Semua binatang dan serangga belajar menggerakkan kedua lengannya melalui fitrah yang ditanamkan Allah padanya.
Gerakan ini sangat diperlukan untuk membela diri dan berjalan. Gerakan ini juga memberi kekuatan kepada makhluk, melatih otot-otot dan bermanfaat bagi jantungnya.
Baca Juga: Sahabat, Berjalan Kaki Ternyata Dapat Mengobati Penyakit Hati
Manfaat Menggerakkan Kedua Lengan Saat Berjalan
Maha Suci Allah yang telah memberi petunjuk kepada semua makhluk dan berfirman:
قَا لَ رَبُّنَا الَّذِيْۤ اَعْطٰـى كُلَّ شَيْءٍ خَلْقَهٗ ثُمَّ هَدٰى
“Dia (Musa) menjawab, Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan bentuk kejadian kepada segala sesuatu, kemudian memberinya petunjuk.” (QS. Ta-Ha: 50)
Subhanallah…
Seorang mukmin yang membaca penelitian seperti ini pasti teringat nikmat Allah Maha Pencipta! Anak bayi sejak lahir sudah menggerakkan kedua lengannya, bahkan ketika masih janin dalam perut ibunya.
Setelah belajar berjalan pun anak menggerakkan kedua lengannya tanpa sadar saat berjalan.. Siapakah yang mengajarinya? Apakah dia pernah mempelajari manfaat menggerakkan kedua lengan?
Tanpa diragukan, Allah telah menundukkam segala sesuatu di alam raya ini untuk manusia. Firman Allah:
وَسَخَّرَ لَـكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ جَمِيْعًا مِّنْهُ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
“Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.” (QS. Al-Jasiyah: 13)
Seandainya manusia berjalan kaki tanpa menggerakkan kedua lengannya pasti tidak bisa seimbang dalam berjalan dan mungkin tergelincir karena kontaknya dengan bumi (tanah) akan sangat lemah.
Demikian pula menggerakkan kedua lengan menjadi olahraga bagi otot-otot. Karena itu, para dokter menegaskan bahwa berjalan kaki merupakan olahraga terbaik.
Mereka menyarankan berjaan kaki untuk mengobati penyakit tulang, tulang punggung, jantung, kegemukan, diabetes dan penyakit-penyakit lainnya.
Tidakkah semua itu membuat kita memuji Tuhan Maha Pencipta dan menghargai nikmat yang sangat besar ini?
Sekalipun mendapat nikmat yang tak terhitung banyaknya, tetapi sebagian manusia mengingkari nikmat Allah dan menolak ayat-ayat-Ny. Karena itu Allah berfirman:
وَاٰتٰٮكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَ لْـتُمُوْهُ ۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَـظَلُوْمٌ كَفَّارٌ
“Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34).[ind]
Sumber: Sharia Consulting Center (SCC)