SUDAHKAH kamu mengetahui manfaat menikah muda secara ilmiah? Para peneliti ternyata menemukan bahaya memperlambat pernikahan dan menjauhinya.
Setiap para ilmuwan mengungkap sebuah ilmu yang baru, selalu dijumpai ternyata Nabi alaihi sallam tidak pernah terlewatkan menyebutnya.
Baca Juga: Pahami Hal ini sebelum Menikah Muda
Manfaat Menikah Muda Secara Ilmiah
Al Quran adalah kitab ajaib yang mencakup rahasia langit dan bumi. Dan sunnah –tanpa diragukan lagi- bahwa ia juga wahyu dari Allah tabaraka wata’ala. Untuk itulah, ia seperti Alquran yang mencakup rahasia, keajaiban dan mu’jizat yang tak terhitung jumlahnya.
Di zaman nenek atau buyut kita mungkin mendengar cerita bahwa mereka menikah di usia belia dan seperti menjadi aib ketika di usia 20 tahun belum menikah.
Kemudian pergeseran nilai terjadi karena berbagai faktor seperti pengaruh budaya dan pendidikan, sehingga orientasi keluarga berubah untuk mendahulukan pendidikan dan karir.
Namun, kemudian bukan hanya pergeseran usia menikah yang terjadi, pergaulan bebas serta penyakit seksual pun semakin banyak.
Dan kini para ilmuwan menemukan bahwa pernikahan terlambat, yaitu yang terjadi setelah usia 40 tahun mempunyai keburukan-keburukan sosial dan psikologis.
Keadaan psikologis manusia jauh lebih baik ketika ia mempunyai pasangan dan anak. Sebagian penelitian pun mengamati bahwa mereka yang tidak menikah dari kalangan orang-orang berusia tua, lebih berpeluang besar terkena serangan jantung dan keguncangan jiwa.
Sebagian penelitian pun menguatkan pentingnya pemenuhan sisi perasaan pada diri manusia agar ia menikmati kesehatan yang lebih baik.
Mereka mengatakan bahwa orang-orang yang menikah lebih bahagia dan memiliki imunitas tubuh yang lebih kuat dibandingkan mereka yang lebih memilih hidup sendiri tanpa pasangan. Di sinilah terlihat dengan jelas kebenaran firman Allah:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Qs. Ar Rum: 21)
Ayat ini mengisyaratkan ketenangan jiwa yang terjadi pada manusia setelah ia menikah dengan kata agar kalian tenang). Ayat ini juga mengisyaratkan untuk pemenuhan sisi perasaan dengan firman-Nya.
Ini adalah ilmiah yang tidak diketahui oleh seorang pun masa itu. Bahkan para rahib menduga bahwa pernikahan itu membahayakan manusia, maka mereka pun menjauhi pernikahan. Karenanya Rasulullah melarang: Tidak ada kerahiban dalam Islam.
Pada penelitian yang lain, para ilmuwan mendapati bahwa orang yang menikah mempunyai kemampuan lebih besar untuk berkontribusi dan berinovasi.
Wanita yang menikah mempunyai lebih banyak kekuatan cinta, kelembutan dan karya. Penelitian menyatakan bahwa mereka yang telah tua dan belum menikah mempunyai kecenderungan perilaku permusuhan dibandingkan yang lain.
Di waktu bersamaan mereka mempunyai kecenderungan untuk menyendiri. Hal itu disebabkan mereka menyalahi sunnah kauniyah dan tabiat.
Adapun penelitian yang paling terakhir sebagaimana yang dipublikasikan oleh Koran Daily Mail Inggris tentang fenomena aneh yang diamati oleh para peneliti di Universitas Aarhus, Denmark (Ini adalah negara yang mempunyai presentase pemahaman atheis yang sangat besar), setelah mereka melakukan penelitian terbesar di bidang ini di mana dilakukan pada 100.000 anak.
Mereka mendapati bahwa anak-anak yang dilahirkan dari ayah yang berusia belia mempunyai umur lebih panjang dibanding yang lainnya. Pernikahan terlambat pun menyebabkan kelahiran anak yang mempunyai presentase keguncangan lebih besar.
Di tengah pengamatan mereka terhadap 100.000 anak itu, mereka membuat statistik detail tentang kesehatan anak-anak. Dan mereka mendapati bahwa anak-anak yang meninggal sebelum berumur 1 tahun berjumlah 831 anak.
Kebanyakannya terlahir dari para ayah yang terlambat dalam menikah. Mereka juga menemukan yang lain dalam penelitian ini seperti perbedaan tingkat kecerdasan dan yang lainnya.
Inilah kalimat mereka yang mengingatkan tentang bahaya terlambatnya pernikahan:
The researchers warned: The risks of older fatherhood can be very profound and it is not something that people are always aware of.
Yaitu, para peneliti mengingatkan para ayah yang terlambat, membawa risiko bahaya dan dalam yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang.
Dan mari kita lihat bagaimana para peneliti Denmark menyerukan dan mengingatkan bahaya menjadi ayah terlambat (padahal mereka adalah ilmuwan yang kebanyakannya atheis dan tidak mengakui Islam).
Lihatlah bagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam berlepas diri dari manusia yang menolak pernikahan dan
bagaimana beliau mengungkapkan pernikahan sebagai ibadah dan sunnah yang akan Allah berikan pahala bagi yang melaksanakannya.
Lihatlah bagaimana Nabi membawa ajaran-ajaran yang kesemuanya adalah kebaikan, manfaat dan untuk menjauhkan kita dari berbagai penyakit.
Sebagian penelitian mengisyaratkan bahwa di dalam tubuh setiap kita mempunyai waktu khusus untuk menikah. Ada waktu dan umur terbatas, di mana seseorang harus menikah. Yaitu pada usia dua puluhan atau lebih sedikit.
Jika ia terlambat, akan memberi dampak pada sel-sel tubuh, sperma, ovum. Selanjutnya akan membuka peluang besar untuk terjadinya masalah kejiwaan dan fisik yang akan menimpa anak-anak. [Cms]
Sumber :
www.parentingnabawiyah.com dan kaheel7.com/