ChanelMuslim.com- Ketua Pembina Yayasan Hari Puisi Indonesia, Rida K. Liamsi menegaskan, puisi adalah salah satu alat kritik sosial kepada pemerintah. Untuk itu, kata dia, puisi itu harus jadi milik masyarakat.
"Bukan hanya milik penyair saja. Seluruh masyarakat harus menerima, memahami puisi dan menyerap aspirasi yang disampaikan," tutur Rida di Taman Ismail Marzuki, Selasa (3/10/2017).
Kesimpulannya, kata Rida, melibatkan seluruh masyarakat karena puisi itu bagian kepentingan masyarakat.
"Yang disampaikan oleh penyair adalah kondisi dari masyarakat dan bagian dari kritik sosial," tutur pria berkacamata ini.
Ia berharap, pemerintah akan melegalkan hari puisi sebagai hari libur nasional.
"Pemerintah harus memberikan legalitas hari puisi nasional dijadikan libur nasional," ungkapnya.
Hari Puisi Indonesia (HPI) diselenggarakan selama empat hari, sejak tanggal 1 sampai dengan 4 Oktober 2017. Di beberapa hari itu, panitia HPI selenggarakan beberapa kegiatan yaitu, selama dua hari, tanggal 1 sampai d3ngan 2 Oktober adalah pentas penyair Indonesia.
Sedangkan untuk tanggal 3 Oktober adalah Parade Sastra yang mengundang tokoh dan sastrawan seperti, Walikota Depok Idris Abdul Shomad, Menteri Tenaga Kerja Khanif Dhakiri, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, dan lainnya.
Malam puncaknya tanggal 4 adalah malam anugerah puisi. Penghargaan tersebut akan diberikan kepada mereka yang mengikuti lomba Hari Puisi Indonesia. (Mh/Ilham)