ASAM lambung saat hamil menjadi keluhan yang sering terjadi karena adanya perubahan hormon maupun bentuk tubuh dari ibu hamil. Biasanya saat asam lambung naik, Bunda akan merasakan panas di bagian ulu hati. Oleh karena itu, penting untuk Bunda mengetahui penyebab Asam Lambung yang terjadi saat hamil.
Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, seorang Dokter Kandungan, mengatakan bahwa penyebab penyakit asam lambung “Gastritis” pada ibu hamil, secara umum dapat terjadi karena infeksi bakteri Helicobacter pylori yang menyerang dinding lambung.
Dinding lambung akan kehilangan lapisan mukus yang berfungsi melindungi dinding lambung dari iritasi akibat asam lambung.
Baca Juga: 10 Cara Atasi Asam Lambung Naik
Penyebab Asam Lambung Saat Hamil, Bunda Perlu Waspada!
Pada kondisi ini, asam lambung tidak keluar dari lambung dan tidak naik ke esofagus. Keluhan yang dirasakan adalah rasa penuh di perut sebelah atas, mual, muntah, nyeri ulu hati yang berkurang Ketika makan, serta perut terasa kembung.
Penggunaan obat-obat penghilang nyeri, stress psikis berlebihan, minum alkohol dan merokok akan memperberat kondisi gastritis ini.
Sementara penyakit asam lambung Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), dapat disebabkan oleh katup otot sfingter lambung sudah longgar atau tidak bekerja dengan baik, sehingga asam dapat keluar dari lambung dan naik ke esofagus, demikian dikutip dari Hai Bunda.
GERD dan gastritis dapat terjadi meski wanita sedang tidak hamil. Pada ibu hamil, kedua jenis penyakit asam lambung tersebut dapat saja terjadi, namun keluhan akibat GERD dapat lebih sering terjadi karena beberapa hal berikut ini:
1. Perubahan hormon kehamilan
Ibu hamil rentan terkena penyakit asam lambung karena faktor hormonal. Perubahan hormon kehamilan, terutama saat hamil muda, dapat memengaruhi kekuatan otot sfingter, otot rahim, dan otot-otot pencernaan.
Otot-otot tersebut memiliki fungsi untuk menjaga supaya asam lambung tidak kembali ke esofagus atau kerongkongan. Tapi, apabila fungsinya terganggu karena hormon, maka bisa menyebabkan penyakit asam lambung saat hamil.
2. Otot sfingter melemah
Melemahnya otot sfingter dapat menyebabkan penyakit asam lambung, Bunda. Pada saat otot melemah, katup akan menjadi longgar. Akibatnya, asam lambung dengan mudah naik ke esofagus atau kerongkongan.
Selain karena kehamilan, kondisi ini juga dapat dipicu kebiasaan Bunda yang suka menunda waktu makan. Saat ibu hamil telat makan, lambung akan tetap bekerja namun tidak ada yang mendorong asam lambung turun ke bawah.
3. Rahim yang membesar
Umumnya, gejala penyakit asam lambung saat hamil akan hilang saat Bunda masuk usia 5 bulan. Sebab, hormon kehamilan sudah mulai stabil di minggu ke-20.
Tapi asam lambung bisa muncul kembali saat hamil besar. Penyakit asam lambung juga dapat dipicu otot sfingter yang kendur, sehingga menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat pada kehamilan satu atau kembar.
Pertumbuhan janin yang semakin besar juga membuat lambung semakin tertekan dan membuat isi lambung terdorong ke atas.
4. Kegemukan saat hamil
Berat badan yang naik berlebihan atau kegemukan saat hamil juga bisa memicu timbulnya penyakit asam lambung, Bunda. Kegemukan dapat menyebabkan tekanan perut meningkat, sehingga meningkatkan risiko penyakit asam lambung.
5. Riwayat penyakit asam lambung
Bumil yang memiliki riwayat asam lambung sebelum hamil sangat rentan kambuh saat hamil. Untuk itu, Bunda perlu memerhatikan asupan makan agar terhindari dari penyakit lambung.
6. Penggunaan obat penguat janin
Penggunaan obat penguat janin atau kehamilan bisa menyebabkan nyeri ulu hati. Hal ini karena kebanyakan obat penguat janin mengandung hormon kehamilan.
7. Konsumsi makanan pencetus penyakit asam lambung
Beberapa jenis makanan bisa menjadi pencetus kenaikan asam lambung saat hamil. Beberapa di antaranya adalah susu, cokelat, dan keju.
Kandungan kalsium dan beberapa mineral yang tinggi di produk, seperti susu, akan sulit dicerna tubuh, sehingga menyebabkan katup longgar dan asam lambung naik.