KUBURAN wanita Inggris pertama yang masuk Islam kini dipasangi nisan. Ia bernama Fatima Elizabeth Cates, seorang warga Liverpool yang hidup pada tahun 1800-an.
Meskipun namanya mungkin tidak diketahui banyak Muslim Inggris, Fatima Elizabeth Cates mengambil posisi yang sangat menonjol di awal penyebaran Islam di Inggris sebagai wanita Inggris pertama yang masuk Islam.
Dia tidak akan lagi anonim setelah sebuah nisan dipasang di makam wanita Liverpool yang tetap tidak bertanda sejak era Victoria.
“Meskipun dia baru berusia 35 tahun ketika dia meninggal, dampak dan warisan yang dia tinggalkan sangat besar,” kata Amirah Scarisbrick, seorang ibu dari Toxteth yang masuk Islam, kepada Liverpool Echo.
Scarisbrick meyakini, perjuangan Fatima pada waktu itu pasti sangat berat.
“Meskipun dia dari tahun 1800-an, perjuangannya adalah perjuangan kita, dan saya yakin perjuangannya jauh lebih berat. Dia sangat menginspirasi,” tambah Scarisbrick.
Perjuangan Fatima, lanjutnya, merupakan perjuangan berdakwah dalam keterbatasan informasi.
“Jika kamu berpikir sekarang, kami memiliki akses ke sarjana dari seluruh dunia, kami memiliki informasi di ujung jari kami. Dia tidak memiliki kemewahan itu,” kata Scarisbrick.
Baca Juga: Masjid Liverpool Menangkan Penghargaan 2021 untuk Penjangkauan Masyarakat
Kuburan Wanita Inggris Pertama yang Masuk Islam Kini Dipasangi Nisan
Menurutnya, Fatima sebagai wanita Inggris pertama yang diketahui masuk Islam, adalah inspirasi bagi seluruh muslim dunia, khususnya di Inggris.
“Dia adalah orang pertama yang menjadi Muslim, wanita pertama di Liverpool.
“Ketika saya menjadi Muslim, sudah ada komunitas yang mapan di sana, jadi dia menginspirasi banyak hal karena dia yang pertama di masa-masa yang jauh lebih sulit,” tambahnya.
Cates masuk Islam pada musim semi tahun 1887 setelah menghadiri ceramah Sheikh Abdullah Quilliam.
Sejak tahun 1900, jenazahnya terbaring di kuburan tak bertanda di pemakaman Anfield hingga Jumat lalu ketika sebuah nisan didirikan sebelum salat Isya.
Ini berkat £1.700 yang terkumpul dalam 24 jam di GoFundMe oleh Scarisbrick.
“Kami berdoa di dekat kuburan dan saya berpikir dia akan berpikir, ‘Gangguan apa ini? Kuburan itu sunyi selama 120 tahun dan ada seseorang yang memukul saya’,” kata Scarisbrick.
Amirah dan anggota komunitas Muslim Liverpool lainnya memutuskan untuk mengukir nisan Fatima dengan bait terakhir puisi yang ditulisnya pada tahun 1892.
Nisan itu berbunyi: “Maka semoga kita selalu mengindahkan peringatan yang diberikan Tuhan, agar kita dapat dengan aman menapaki jalan yang menuju ke Surga.”
Mengunjungi kuburan diperbolehkan dalam Islam. Nabi Muhammad (saw) mengatakan:
“Saya melarang Anda untuk mengunjungi kuburan, tetapi Anda sekarang dapat mengunjunginya, karena dalam mengunjunginya ada peringatan (kematian).” (Abu Dawud)
Al Qurtubi mengutip bahwa ulama masa lalu mengatakan:
‘Hal terbaik untuk hati, terutama jika mengeras, adalah mengunjungi kuburan.’
Semoga apa yang dilakukan Fatima Elizabeth Cates semasa hidupnya menjadi amal jariyah baginya.[ind/aboutislam]