ASSYAIKH alfaqih Muhammad Ibnu Shalih al ‘Utsaimin Rahimahullah menjelaskan bahwa seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
المُؤْمِنُ مِرْآةُ أَخِيْهِ المُؤْمِنِ
Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya
(Hadits ini dikeluarkan oleh Abu Daud dengan sanad yang Hasan).
Ini adalah hadits yang bagus dari sisi makna.
Tergambar (dibenak) sekarang ini kamu sedang bercermin, dan cermin tidak mungkin akan menyembunyikan kebaikan dan kejelekanmu .
Jika di wajahmu ada kotoran, kamu bisa melihatnya, demikian pula apabila wajahmu bersih, demikianlah seorang mukmin dengan saudaranya (seiman).
Baca Juga: Orang yang Dimandikan Malaikat
Seorang Mukmin adalah Cermin bagi Saudaranya
Tidak mungkin dia menyembunyikan akhlaknya, jika akhlak (saudaranya) baik, dia akan menjelaskan kepadanya dan memotivasinya, Serta menganjurkannya (untuk selalu berakhlak yang baik) seraya mengatakan:
أَنْتَ عَلَى خَيْرٍ
Kamu berada diatas kebaikan, kamu mendapatkan pahala.
Apabila melihat kejelekan, juga dia jelaskan kepadanya sehingga dia berterus terang dengannya, dia mentahdzirnya
(memperingatkannya) dari kejelekan ini.
Dia jelaskan kesudahan dari perbuatan tersebut, sehingga seseorang dapat melihat akhlak batinnya.
Dengan fiqh (pemahaman) saudaranya, seakan akan dia melihat akhlaknya yang nampak di cermin.
Inilah pemberi nasihat yang sebenarnya, inilah
al akh (saudara), adapun orang yang menyembunyikan kejelekan, dan menjelaskan kebaikan (memujinya).
Terkadang dia tambahkan kedustaan dalam ucapannya, maka ini (bukanlah akhlak) mukmin.
Orang yang seperti ini imannya kurang tanpa diragukan lagi.
Mukmin yang sebenarnya adalah yang bersikap terhadap saudaranya seperti cermin. [Cms]
Faedah ini disebutkan di :
Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu ‘umar غفر الله له
https://t.me/alfudhail