GHANIM al Muftah, pemuda inspiratif ini menarik perhatian dunia pada pembukaan Piala Dunia Qatar 2022, Ahad, (20/11/2022) lalu.
Sosok disabilitas ini dengan penuh percaya diri membuktikan dirinya menjadi Brand Ambassador Qatar yang berbincang dengan aktor kawakan Hollywood, Morgan Freeman.
Tak hanya berbincang dalam bahasa Inggris, Ghanim juga membacakan ayat suci Al-Qur’an, yaitu surat al-Hujurat ayat 13 tentang manusia diciptakan berbeda bangsa dan budaya untuk saling mengenal.
Baca Juga: Makna Surah Al-Hujurat Ayat 13 yang Dilantunkan oleh Ghanim Al-Muftah di Ajang Piala Dunia 2022
Siapakah Ghanim al Muftah?
Terlahir Kembar
Ghanim, pemuda 20 tahun, ini terlahir kembar. Kembarannya yang bernama Ahmad selalu bersamanya sejak lahir dan menjadi pendukung terbesarnya setelah kedua orang tuanya.
Dalam salah satu edisi TED Qatar, Ghanim menceritakan bagaimana dokter pada waktu ia berada dalam kandungan, menyarankan ibunya untuk melakukan aborsi.
Namun sang ibu dengan mantap menerima keadaan Ghanim dan melanjutkan kehamilan hingga pada bulan keenam, bayi kecil itu lahir dengan Caudal Regression Syndrome (CRS).
Dikutip dari National Library of Medicine, Caudal Regression Syndrome adalah kelainan yang mengganggu perkembangan tubuh bagian bawah.
Daerah yang terkena dapat mencakup punggung bagian bawah dan tungkai, saluran genitourinaria, dan saluran pencernaan.
Gangguan ini menyebabkan tulang belakang bagian bawah cacat atau hilang dan bagian dari sumsum tulang belakang juga tidak teratur.
Mereka yang terkena penyakit ini bisa memiliki tulang belakang yang tidak lengkap.
Orang dengan Caudal Regression Syndrome juga dapat memiliki kelengkungan tulang belakang yang tidak normal (skoliosis).
Abnormalitas tulang belakang dapat mempengaruhi ukuran dan bentuk dada, menyebabkan masalah pernapasan pada beberapa individu.
Kondisi itu tidak membuat Ibu Ghanim menyerah dan mampu membuat sang anak menyukuri hidupnya dan kini menjadi motivator, pengusaha, dan inspirasi bagi banyak orang di dunia.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Piala Dunia 2022, Dibuka dengan Lantunan Ayat Suci Al-Quran
Melewati Bully-an di Sekolah
Dengan kondisi yang istimewa, tentu saja, Ghanim pernah di-bully di sekolah. Ia selalu mengadu kepada sang ibu dengan menangis dan kesal, berharap Ibunya dapat menghukum anak-anak yang mem-bully-nya.
Namun sang ibu tidak melakukannya bahkan ia menyarankan Ghanim untuk menerima keadaannya dan menghadapinya dengan senyuman.
Ghanim membuktikan bahwa dirinya adalah manusia yang istimewa, bahwa seorang disabilitas tidak hanya dapat menerima tapi juga memberi bantuan kepada orang lain.
Ia kemudian mendirikan yayasan sosial yang memberikan kursi roda gratis dan bantuan lain untuk anak-anak dan pasien yang membutuhkan.
Motivator dan Pengusaha Es Krim
Ghanim mendokumentasikan setiap aktivitasnya di media sosial, sejak semasa TK hingga kini ia berkuliah di Inggris. Pengikutnya di Instagram mencapai lebih dari 3,5 juta akun.
Tak hanya mampu belajar di kampus internasional, Ghanim juga seorang motivator dan pengusaha es krim. Ia membawahi 60 karyawan dan terus mengembangkan usahanya.
Hobi olahraga
Meskipun tidak memiliki anggota badan yang lengkap, Ghanim menyukai banyak olahraga. Sebut saja, berenang, menyelam, mendaki gunung, skateboard, basket, anggar, bahkan sepakbola.
Tak heran, banyak orang yang terpesona dan termotivasi dengan apa yang dilakukan Ghanim sehingga membuatnya menjadi Brand Ambassador Qatar 2022.
Itulah sosok Ghanim al-Muftah yang inspirasional. Semoga kita dapat belajar darinya.[ind]