• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 14 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Syariah

Pengertian Hibah dan Apa Bedanya dengan Hadiah?

01/11/2022
in Syariah, Unggulan
Pengertian Hibah dan Apa Bedanya dengan Hadiah?

Foto: Unsplash

288
SHARES
2.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

HIBAH dan hadiah sering kali dipahami sebagai sesuatu yang sama, namun sesungguhnya keduanya memiliki perbedaan meskipun sangatlah tipis.

Keduanya dipahami sebagai pemberian. Secara spesifik hibah adalah akad pemberian kepemilikan kepada orang lain tanpa adanya ganti, yang dilakukan cara sukarela ketika pemberi masih hidup. Ini adalah pendapat dari Ibnu ‘Abidin.

Sementara perbedaan hadiah dan hibah hanya terletak pada motif pemberiannya. Bila pemberian itu dengan tujuan menghormati dan mengasihi maka itu disebut hadiah.

Namun, jika tidak ada niat menghormati dan mengasihi maka disebut dengan hibah. Hal ini disampaikan oleh Taqiyuddin al-Hishni as-Syafi’i dalam kitab Kifayatul Akhyar fi Hilli Ghayah al-Ikhtishar:

“Ketehuilah bahwa pemberian (pada seseorang) tanpa mengharapkan imbalan, hanya berharap pahala, ia bernama sedekah. Namun, bila pemberian itu dengan tujuan menghormati dan mengasihi yang diberi itu bernama hadiah. Sementara hibah, tidak ada niat menghormati dan mengasihi.”

Baca Juga: Perbedaan Hibah, Wasiat dan Warisan dalam Islam

Pengertian Hibah dan Apa Bedanya dengan Hadiah?

Ustaz Hanid Luthfi menyebutkan dalam bukunya “Hibah Jangan Salah!”, hibah jika dipandang dengan hubungan sesama manusia dan lingkungannya dapat berfungsi sebagai upaya mengurangi kesenjangan antara kaya dan yang miskin serta dapat menghilangkan rasa kecemburuhan sosial, dan ini juga berfungsi utuk menimbulkan suasana akrab dan kasing sayang.

Para imam sepakat bahwa hibah sah dengan adanya ijab qabul dan serah terima benda. Dengan demikian yang membedakannya dengan hadiah adalah adanya rukun dan syarat:

Rukun Hibah

1. Adanya orang yang memberi (al-Wahib)

Pemberi hadiah harus dalam keadaan sehat dan memiliki benda yang dihibahkan secara penuh.

2. Orang yang diberi (al-Mauhub lah)

Hibah bisa diberikan kepada siapapun yang dikehendaki, baik kepada keluarga sendiri ataupun kepada orang lain. Yang terpenting bahwa orang yang diberi harus benar-benar ada, misal jika masih berupa janin maka tidak sah.

3. Benda yang diberikan (al-Mauhub)

Benda apa saja termasuk benda yang dapat diperjual-belikan.

4. Sighat (Ijab-Qabul)

Sighat adalah ijab dan qabul berupa ucapan dari orang yang bisa berbicara dan termasuk ijab yang jelas, seperti ucapan, ” Saya hibahkan kepada kamu.”

Dan qabul yang jelas seperti ucapan, “Saya terima dan saya ridho.”

Syarat Hibah:

1. Pemberi hibah adalah orang yang memiliki kewenangan untuk memberi sumbangan yaitu berakal, baligh, dan menjaga harta. Sehingga tidak sah jika pemberi hibah dari anak kecil dan orang gila, karena keduanya tidak memiliki kewenangan untuk memberi secara sukarela.

2. Tidak dalam keadaan terpaksa. Inisiatif memberi hibah harus datang atas kemauan sendiri dengan penuh kerelaan tanpa ada keterpaksaan dari pihak lain.

3. Orang yang diberi hibah harus benar-benar ada ketika hibah diberikan. Jika orang yang diberi hibah telah ada ketika hibah diberi tapi masih kecil atau gila maka hibah diterima oleh walinya.

Wali tersebut adalah yang diberi amanah untuk mengurusinya dan merawatnya.

4. Barang ada ketika dihibahkan. Tidak  sah menghibahkan sesuatu yang tidak ada ketika terjadinya akad.

5. Barang atau benda yang diberi harus bernilai, bisa dimiliki, bisa dipindahkan dari satu tangan ke tangan orang lain, juga bukan benda milik umum.

Karena itu tidak sah menghibahkan air sungai, ikan di laut, burung di udara.

5. Benda miliki pemberi. Tidak sah hibah benda milik orang lain tanpa izin pemiliknya, karena tidak mungkin seseorang memberikan kepemilikan atas suatu benda yang bukan miliknya.

6. Penerima atau pengambil barang harus oleh orang yang diberi langsung. Ini adalah syarat terpenting.

7. Pengambilan barang harus dengan izin pemberinya secara langsung.

8. Ijan dan qabul harus bersambung tanpa adanya pemisah yang secara syariat dianggap berpengaruh pada keabsahan ijab qabul tersebut.

Demikianlah pembahasan tentang hibah. Semoga bermanfaat. [Ln]

Tags: Pengertian Hibah dan Apa Bedanya dengan Hadiah?
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Angka Perceraian di Bone Meningkat, Muslimah Wahdah Islamiyah Gelar Gema Majelis Taklim untuk Para Ibu

Next Post

Koleksi Busana Rosie Rahmadi di JMFW Terinspirasi dari Filosofi Kopi

Next Post
Koleksi Busana Rosie Rahmadi di JMFW Terinspirasi dari Filosofi Kopi

Koleksi Busana Rosie Rahmadi di JMFW Terinspirasi dari Filosofi Kopi

Dukung Tren Sustainable Fashion, APR Gandeng 5 Brand Lokal di JFW 2023

Dukung Tren Sustainable Fashion, APR Gandeng 5 Brand Lokal di JFW 2023

Bagaimana Menyelesaikan Konflik dengan Pasangan? Ini Saran Psikolog

Bagaimana Menyelesaikan Konflik dengan Pasangan? Ini Saran Psikolog

  • Kafe Sastra Balai Pustaka, Tempat Artis Nongkrong untuk Membaca

    179 shares
    Share 72 Tweet 45
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7711 shares
    Share 3084 Tweet 1928
  • Heboh WO Ayu Puspita yang Bikin Horor Hari Bahagia

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3275 shares
    Share 1310 Tweet 819
  • Pimpinan Daerah Salimah Kabupaten Kudus Lantik Pengurus Periode 2025–2030

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    95 shares
    Share 38 Tweet 24
  • Empat Kebaikan Dunia dan Akhirat

    883 shares
    Share 353 Tweet 221
  • KNPK Indonesia Selenggarakan International Discussion Forum on Families (IDDF) 2025

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Usai Babymoon ke Thailand, Alyssa Daguise Berangkat Umroh Bersama Sang Suami dan Mertua

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Wajah Putih Bersinar atau Hitam di Hari Kiamat, Ditentukan Sejak di Dunia

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga