BAGAIMANA cara menjadikan dakwah sebagai jalan hidup? Ustaz K.H. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. memberikan gambaran dari kisah hidup para sahabat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.
قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Katakanlah (Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kepada Allah dengan yakin. Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik”. (Yusuf: 108)
Ayat ini memerintahkan setiap Muslim (karena perintah kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam juga perintah kepada umatnya) agar menjadikan dakwah sebagai jalan hidup.
Yakni menggunakan umur kehidupan dan semua karunia Allah untuk mengajak manusia kepada-Nya. Tidak hanya untuk makan dan bersenang-senang.
Apakah hal ini bisa dilakukan? Sangat bisa, karena tidak mungkin Allah memerintahkan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan.
Bahkan sudah pernah terlaksana di masa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam hingga menjadi sebaik-baik umat.
Baca Juga: Dakwah Rasulullah kepada Orang Nasrani, Salah Satunya Adi bin Hatim
Cara Menjadikan Dakwah Sebagai Jalan Hidup
Semua Muslim tanpa kecuali, di masyarakat Madinah saat itu, terlibat dalam dakwah Islam. Masing-masing sesuai kemampuannya. Laki-laki dan wanita, tua dan muda, kaya dan miskin. Awam dan berilmu.
Bahkan yang buta pun aktif terlibat dalam dakwah (baca surat ‘Abasa). Baik yang sudah lama berislam atau pun yang baru masuk Islam.
Salah satunya, Amru bin Tsabit bin Waqasy. Ia menyusul Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang sedang berperang di Uhud untuk mengucap syahadat.
Setelah bersyahat, ia langsung ikut berperang lalu terbunuh syahid.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Dia termasuk penghuni surga”. Para sahabat berkomentar, “Dia masuk surga padahal belum pernah shalat satu raka’at pun”. (Musnad Ahmad 22526)
Setiap Muslim bisa menjadikan dakwah sebagai jalan hidupnya. Karena dakwah bukan hanya ceramah, khutbah dan mengisi kajian.
Dakwah juga bisa dilakukan dengan menyuruh berbuat baik dan mencegah kemungkaran, beramal sholeh dan berakhlak mulia.
Ini bisa dilakukan oleh semua Muslim. Apa pun status dan pekerjaannya. Asalkan telah menjadikan dakwah sebagai jalan hidupnya.
Hal utama yang diperlukan adalah cinta kepada Islam. Jika cinta ini sudah tertanam kuat pasti muncul ghirah Islamiyah (semangat dan cemburu kepada Islam).
Jika ghirah Islamiyah sudah muncul, ada banyak peluang dan cara untuk melakukan amal-amal dakwah, memberikan pembelaan kepada Kaum Muslimin, dan mendukung perjuangan Islam.
Tentu sambil mengikuti arahan para ulama dan terus meningkatkan pengetahuan tentang Islam.
Semoga kita semua bisa menjadikan dakwah sebagai jalan hidup.
Karena dakwah adalah jalan hidup paling mulia (Fushshilat: 33), jalan hidup para Rasul, membuat umur menjadi berkah dan bermakna, dan memberikan banyak peluang kebaikan dan pahala akhirat.[ind]
Sumber: https://t.me/robbanimediatama