WAKTU masih miskin, dijemput suami naik motor lalu hujan-hujanan berpelukan. Kemudian menepi di bawah jembatan dan dilindungi dengan jaketnya.
Katanya, “Kamu pakai jaketku.”
Kataku, “Tidak usah, aku kuat kok. Kamu saja.”
Namun akhirnya dia bersikeras dan akupun nyaman dalam jaketnya sampai hujan reda.
Ketika sudah kaya, pulang dari mana-mana yang jemput supir. Tinggal SMS saja. Lalu sang supir tiba pas depan pintu dengan berbagai perlengkapan dan makanan.
Lalu suami hanya whatsapp, “Maaf ya, aku enggak jemput. Kita ketemu di rumah.”
Sampai di rumah, diapun sudah lelap tertidur dan akupun enggak tega membangunkannya.
Waktu masih miskin, satu telur bagi dua, didadar campur indomie dengan irisan bawang. Rasanya sedap dan cukup. Ada tukang sate lewat. Pesan satu porsi isi 10. Dia 6 tusuk aku sisanya.
Waktu sudah kaya, satu orang satu piring sop buntut. Minumanku jus jeruk, minumannya es kelapa. Masing-masing memlilih pesanannya dan tekun dengan pilihannya.
Waktu masih miskin, rumah mati lampu pakai lilin dan lampu semprong. Wajahnya cemong kena jelaga. Aku sibuk mendiamkan anak-anak dan menepuk nyamuk. Kita saling mendukung.
Waktu sudah kaya, lampu mati tinggal telepon satpam minta dinyalakan genset dan masing-masing kembali sibuk dengan gadget-nya.
Baca Juga: 15 Adab Bertamu ala Mam Fifi
Waktu Masih Miskin
“Tidak semua yang miskin itu tidak menyenangkan. Tidak juga ketika kaya sudah pasti bahagia.”
Jangan minta kaya karena belum tentu kaya itu membuat hidup kita lebih bahagia. Mintalah barakah agar miskin atau kaya yang ada hanyalah bahagia bukan derita.
Setiap masa ada ceritanya masing-masing.
Allah berfirman, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185).
(Catatan Mam Fifi, Desember 2018)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (Oklahoma, USA)
Founder of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
opens ‘𝐍𝐄𝐖 𝐄𝐍𝐑𝐎𝐋𝐌𝐄𝐍𝐓 ‘𝐀𝐂𝐀𝐃𝐄𝐌𝐈𝐂 𝐘𝐄𝐀𝐑 𝟐𝟎𝟐𝟐-𝟐𝟎𝟐𝟑”
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: