RUQYAH pada asalnya adalah wirid-wirid syar’i atau dengan ayat-ayat al-Qur’an untuk orang yang sakit, terkena ain, sihir, racun, gila, atau kerasukan jin. Namun bagaimana hukum ruqyah kepada benda mati.
Dalam arti bagaimana hukumnya meruqyah benda mati seperti mobil, rumah, perabot atau tanaman dan semisalnya? Apakah diperbolehkan?
Sebagian ulama berpendapat meruqyah benda mati tidak disyariatkan. Sedangkan sebagian ulama lain berpendapat boleh meruqyah benda mati karena ain bisa menyasar benda mati di samping tidak ada dalil yang menunjukkan larangannya dan pendapat ini yang lebih kuat.
Baca Juga: 10 Tanda Tukang Sihir
Ruqyah Benda Mati, Bolehkah?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا رأى أحدكم من أخيه أو من نفسه أو من ماله ما يعجبه فليبركه فإن العين حق
“Apabila salah seorang dari kalian takjub melihat saudaranya atau melihat dirinya, atau hartanya, maka doakanlah keberkahan atasnya karena ain itu nyata.”
(HR. Ahmad 24/466 dishohihkan Syaikh Nashir “Silsilah Ash-Shohihah” 2572)
Syaikh Al-‘Allamah bin Jibrin berkata, “Sebagaimana ain bisa menimpa hewan, ain juga bisa mengenai tempat, rumah, pohon, barang, mobil dan semisalnya.” (Al-Fatawa Adz-Dzahabiyyah Fir Ruqo Asy-Syar’iyyah hlm. 111)
Sedangkan ruqyah itu sendiri memiliki beberapa syarat sebagaimana disampaikan oleh Al-Imam Jalaluddin As-Suyuthi Asy-Syafii, “Para ulama berijma’ dibolehkannya ruqyah selama memenuhi tiga syarat,
1) Dengan kalamullah (Al-Qur’an) atau dengan nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya.
2) Dengan bahasa Arab yang diketahui maknanya (seperti wirid-wirid yang diajarkan Nabi ﷺ).
3) Bacaan ruqyah tidak diyakini dapat berpengaruh dengan sendirinya akan tetapi dengan izin Allah.”
(Syarh Sunan Ibni Majah 1/249)
Sumber: Catatan Ustaz Fikri Abul Hasan.