TIDAK hanya orang dewasa, bayi juga bisa tremor. Para orangtua baru mungkin akan khawatir saat melihat gerak bayi yang bergetar atau gemetar mulai dari dagu, tangan hingga kaki.
Dalam beberapa kasus gerakan ini tidak berbahaya bahkan benar-benar normal. Namun, akan menjadi berbahaya jika bayi mengalaminya disertai kejang.
Jadi penting bayi Bunda dan Ayah untuk memahami perbedaan antara getar normal dan masalah yang lebih serius.
Baca Juga: Cara Mengatasi Bayi yang Suka Menangis Saat Tummy Time
Bayi Juga Bisa Tremor, Ini Penyebabnya!
Berikut ini penyebab getaran yang bisa dianggap normal pada bayi, sebagaimana dilansir dari Very Well Family:
Keterampilan Motorik Halus
Bagian tubuh yang berbeda cenderung bergetar pada tahap perkembangan yang berbeda.
Misalnya, selama periode neonatal (28 hari pertama kehidupan), getaran kepala mempersiapkan bayi untuk mengangkat kepala mereka.
Sementara getaran pada pergelangan tangan dan jari pada bayi yang lebih besar mungkin merupakan bagian dari pengembangan keterampilan motorik halus.
Sistem saraf yang belum matang
Pada bayi yang baru lahir, jalur yang membawa sinyal dari otak ke bagian tubuh belum sepenuhnya berkembang, menyebabkan gerakan tersentak-sentak.
Saat sistem saraf bayi matang, gerakan-gerakan ini akan menjadi lebih cair.
Refleks Mengejutkan (Moro)
Jika bayi tiba-tiba dikejutkan oleh suara keras atau rangsangan dari lingkungan lainnya, Bunda dan Ayah mungkin memperhatikan gerakan tak sadar di mana bayi menjulurkan lengan, kaki, dan jarinya dan melengkungkan punggungnya selama beberapa detik.
Ini disebut refleks Moro atau refleks kaget, dan umum terjadi hingga usia 3 hingga 6 bulan.
Kafein dalam ASI
Jika Bunda sedang menyusui dan Bunda minum banyak minuman berkafein seperti kopi atau soda, ini dapat menyebabkan bayi bergerak-gerak atau gelisah.
Sementara sedikit kafein (hingga 300mg, atau sekitar dua hingga tiga cangkir kopi) tidak menjadi masalah, sejumlah besar dapat diteruskan ke bayi dan menumpuk di tubuh mereka.
Tidur atau Bangun
Gerakan gemetar juga mungkin terjadi saat bayi tertidur atau bangun. Apa yang Bunda dan Ayah lihat kemungkinan merupakan kondisi jinak yang dikenal sebagai mioklonus tidur, juga dikenal sebagai mioklonus nokturnal, dan biasanya terjadi pada saat akan tidur.
Rangsangan eksternal seperti kebisingan, gerakan, atau cahaya juga dapat menyebabkan gerakan ini.
Mioklonus tidur biasanya sembuh dalam waktu satu tahun dan tidak ada konsekuensi atau alasan yang perlu dikhawatirkan.
Ganti Popok
Jika gerakan gemetar terjadi setiap kali Bunda atau Ayah mengganti popoknya, itu mungkin cara bayi untuk memberi tahu bahwa mereka tidak suka popoknya diganti.
Kelaparan
Menggerakkan lengan dan kakinya ke sekeliling bisa menjadi salah satu tanda bahwa bayi sedang lapar.
Menangis, juga bisa membuat tubuh gemetar. Demikian pula gula darah rendah bisa menyebabkan menggigil pada bayi.
Bunda dan Ayah bisa terus mengamati penyebab tremor atau getaran pada tubuh bayi ya. Waspadai jika ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan. [Ln]