IBADAH itu mengabdikan diri kepada Allah; melalui shalat, ibadah, dalam urusan dunia, dan tentang kematian. Semuanya tulus karena Allah.
Ada pertanyaan menggelitik ketika kita shalat, puasa, zakat, haji, dan lainnya. Pertanyaannya, apakah ibadah kita itu memberikan manfaat buat Allah? Seperti halnya raja-raja manusia yang senang jika disembah-sembah.
Jika memang Allah tidak mendapatkan manfaat dari ibadah kita, kenapa Allah marah jika kita tidak beribadah.
Tanpa sadar pun kita melaksanakan semua ibadah termasuk shalat, zakat, puasa, dan haji; hanya sebatas kewajiban. Seperti, kepatuhan seorang pegawai terhadap bosnya. Kalau nggak patuh, bosnya akan rugi.
Allah menjawab hal itu melalui hadis Qudsi. “Wahai hamba-hambaKu. Sekiranya semua kalian, jin dan manusia, dalam keadaan soleh yang paling istimewa, tidaklah menambah untuk KerajaanKu sedikit pun.
“Wahai hamba-hambaKu. Sekiranya semua kalian, jin dan manusia, dalam keadaan pendosa yang paling buruk, tidaklah mengurangi untuk KerajaanKu sedikit pun.” (HR. Muslim)
Allah subhanahu wata’ala mewajibkan kita beribadah kepadaNya bukan untuk menguntungkan Allah. Tapi, untuk diri kita sendiri.
Semua hal yang Allah wajibkan, kebaikannya untuk diri manusia itu sendiri. Dan semua yang Allah larang, kebaikannya juga untuk diri manusia itu sendiri.
Kewajiban dan larangan dari Allah merupakan bentuk dari rasa kasih sayang Allah untuk hamba-hambaNya yang beriman.
Seperti kewajiban shalat, Allah maksudkan agar kita terhindar dari perbuatan yang keji dan munkar. Dengan shalat, perbuatan yang merugikan kita itu tak akan terpikirkan sedikit pun, meskipun setan membuatnya menarik.
Dan semua itu hanya untuk hidup di dunia saja. Ketika Allah memasukkan kita ke surga, semua kewajiban dan larangan itu sudah tidak berlaku lagi.
Sekiranya perintah ibadah untuk keuntungan Allah, tentu Allah lebih memilih menciptakan malaikat saja daripada manusia. Karena ibadah manusia sangat minim di banding malaikat.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “…Siapa yang bersyukur, sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri.” (QS. Luqman: 12)
Masya Allah, beribadahlah kepada Allah sebagai ungkapan terima kasih (syukur) kita kepada Allah. Karena, Allah telah memberikan kita kehidupan, keimanan, keislaman, dan kemudahan untuk beribadah.
Jadi, sadarilah bahwa ibadah yang kita lakukan, kebaikannya untuk diri kita sendiri. Semakin baik, semakin banyak kebaikan yang kita peroleh. [Mh]