ChanelMuslim.com – Kebijakan presiden Donald Trump lewat perintah eksekutifnya yang melarang masuk warga dari tujuh negara Muslim atas alasan keamanan, diyakini akan merugikan industri pariwisata AS.
Industri pariwisata AS diyakini bakal kehilangan potensi pendapatan US$1,3 miliar akibat tindakan Trump tersebut.
Larangan masuknya pengungsi dan wisatawan dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman ke AS, membuat pelaku bisnis sektor pariwisata negara Paman Sam kecewa. Mereka merasakan imbas ketidakpastian dari larangan imigrasi itu ke bisnis yang digelutinya sehari-hari.
Bahkan The Global Business Travel Association (GBTA) baru saja menerbitkan proyeksi potensi pendapatan industri pariwisata AS yang menguap jika kebijakan tersebut tetap dipaksakan Trump.
Dikutip dari Travelers Today, angkanya mencapai US$1,3 miliar sepanjang tahun ini saja.
“Industri yang terdampak mulai dari hotel, rental mobil, restauran, dan toko ritel tempat berbelanja para turis di AS,” bunyi riset GBTA, dikutip Rabu (24/5).
Menurut analis GBTA, imbas larangan imigrasi bagi warga tujuh negara muslim di atas oleh Trump, juga akan merembet ke perjalanan bisnis yang dilakukan oleh warga negara-negara Afrika ke AS.
“Imbasnya, ada 4.200 warga AS yang kehilangan pekerjaannya di sektor pariwisata. Ribuan pekerja itu akan kehilangan penghasilan sebesar US$175 juta secara total,” ungkap GBTA.[ah/cnn]