LAHIRNYA generasi penakut ternyata bisa dimulai dari lidah orangtua, kok bisa?! Pernahkah Ayah Bunda mendengar ada orangtua, atau saudara yang berkata seperti ini pada anak-anak.
“Awas lho, di situ gelap, nanti ada hantu.”
Dikutip dari @parentingasyik, niat dari orangtua tadi sih mungkin cuma bercanda, namun tanpa ia sadari, ia telah sukses menanamkan sifat penakut pada anak.
Tanpa disadari pula, tiap anak berada di tempat gelap, anak akan merasa takut karena telah ditakut-takuti soal ‘hantu’ tadi.
Pernah juga nggak mendengar yang seperti ini?
“Awas loh, kalau enggak mau makan, nanti disuntik loh sama Pak Dokter.”
“Awas loh, ntar ditangkap sama Pak Polisi.”
Katanya sih tujuan dari ngomong begitu biar si anak tuh nurut, mau duduk diam waktu makan. Nyatanya, tanpa ia sadari pula, ia telah menanamkan rasa takut pada anak.
Nantinya ketika anak sakit beneran dan perlu dibawa ke dokter, si anak malah menangis ketakutan.
Atau ketika kelihatan Pak Polisi di jalan, si anak malah buru-buru ngumpet karena takut ditangkap sama Pak Polisi.
Itu belum apa-apa…belum lagi tanpa orangtua sadari, mereka melakukan body shamming dan labelling pada anaknya.
Hidungmu pesek
Kamu gendut ya
Dasar anak nakal
Jangankan anak-anak ya…orang dewasa saja kalau dikatain seperti ini pasti rasa percaya dirinya langsung drop dan jadi minder, apalagi kalau anak-anak yang dikatain seperti itu.
Dan ketika dinasihati, banyak pula orangtua yang ngeles dan mencari alasan.
Eh, tapi kan kami takut-takuti begitu cuma bercanda, jangan dianggap serius dong.
Baca Juga: Kenapa Takut Gelap
Lahirnya Generasi Penakut Dimulai dari Lidah Orangtua
View this post on Instagram
Serius deh, bercanda ini tidaklah lucu sama sekali. Karena anak jadi benar-benar takut dan Ayah Bunda telah berhasil menanamkan karakter penakut pada pikiran bawah sadar anak.
Jadi, apakah kita tidak boleh menakut-nakuti anak? Jawabannya adalah boleh asal dalam konteks yang tepat. Contoh seperti ketika si kecil bermain sesuatu yang dapat membahayakan mereka.
Sayang, tidak boleh main pisau ya, nanti tanganmu bisa terluka dan sobek. Yuk main yang lain saja ya.
Lakukan segalanya dengan santun dan penuh kasih karena apapun yang kita katakan akan masuk dalam hati dan bawah sadar anak.
Didiklah anak sebaik mungkin karena anak adalah titipan dari Allah yang wajib untuk kita jaga sebaik mungkin.
Kita ajari sebaik mungkin, dan kita beri contoh yang baik pula untuk mereka tiru agar mereka tumbuh menjadi generasi yang kuat, hebat, dan tangguh.[ind]