Saat berada di perjalanan, baik di kereta, pesawat ataupun kapal kita terkadang mengajak berkenalan orang yang ada disamping kanan dan kiri kita. Di saat itulah kita juga perlu berbagi kepada orang lain tersebut perbekalan yang kita miliki.
Hal ini telah dijelaskan dalam sebuah hadis yang berbunyi:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ فِي سَفَرٍ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ جَاءَ رَجُلٌ عَلَى رَاحِلَةٍ لَه،ُ قَالَ فَجَعَلَ يَصْرِفُ بَصَرَهُ يَمِينًا وَشِمَالًا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ مَعَهُ فَضْلُ ظَهْرٍ فَلْيَعُدْ بِهِ عَلَى مَنْ لَا ظَهْرَ لَهُ، وَمَنْ كَانَ لَهُ فَضْلٌ مِنْ زَادٍ فَلْيَعُدْ بِهِ عَلَى مَنْ لَا زَادَ لَهُ (رواه مسلم)
Dari Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ketika kami dalam perjalanan bersama-sama dengan Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki datang dengan mengendarai kendaraannya sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. Maka Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang memiliki kelebihan tempat pada kendaraannya, maka hendaklah dia memberikannya (memberikan tumpangan) kepada orang yang tidak memiliki tempat (kendaraan). Dan barang siapa yang memiliki kelebihan perbekalan, maka hendaklah ia memberikannya kepada orang yang tidak memiliki perbekalan.” (HR. Muslim, hadits no. 3258)
Baca Juga: Berhaji, Perjalanan Terbaik dalam Hidup Dewi Sandra
Berbagi kepada Orang Lain dalam Perjalanan
Terkait hadis di atas Ustaz Rikza Maulan, Lc, M.A memberikan pemaparan terkait hikmah yang terkandung di dalamnya:
1. Bahwa diantara akhlak dan etika yang terpuji (akhlak karimah) di dalam Islam adalah “memberikan tumpangan” pada orang lain yang tidak memiliki kendaraan, khususnya yang memiliki tujuan dan atau memiliki arah yang sama dan sejalan.
Karena dengan demikian berarti ia telah menolong dan membantunya dari kesulitan.
Dalam hadis riwayat lainnya, Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “..Barang siapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi segala kebutuhannya. Dan barang siapa yang membebaskan kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membebaskannya dari kesulitan pada hari kiamat..” (HR. Muslim, hadits no 4677)
2. Ada pengalaman pribadi penulis yang cukup unik, yaitu ketika penulis berada di kota Madinah Al-Munawarah, saat berada di pinggir jalan hendak mencari taksi ketika hendak berangkat ke Masjid Nabawi.
Namun yang terjadi adalah, hampir setiap mobil pribadi yg melintas menawari kami tumpangan untuk ke Masjid Nabawi.
Dan kami pun akhirnya turut menumpang salah satu mobil milik orang Madinah hingga sampai ke Masjid Nabawi.
Tentu tidak lupa kami mengucapkan rasa terimakasih yg sebesar-besarnya kepadanya. Dan ia tampak begitu senang memberikan tumpangan kepada kami.
Subhanallah, betapa indahnya suasana antara sesama muslim, ketika memandang sesama muslim lainnya sebagai saudara dan rela berbagi dengan senang hati.
3. Selain dianjurkan untuk berbagi kendaraan dan tumpangan, kita juga dianjurkan untuk berbagi perbekalan ketika dalam perjalanan, khususnya apabila kita memiliki kelebihan dalam perbekalan kita.
Karena bisa jadi, orang lain yang bersama dengan kita dalam perjalanan tidak memiliki perbekalan yang cukup, atau tidak sempat membeli, atau bahkan tidak memiliki perbekalan makanan sama sekali, dan ia juga malu untuk meminta kepada kita, sehingga ia harus menahan lapar sepanjang perjalanannya.
Jangan sampai pula, ia hanya mencium lezatnya aroma makanan kita, tanpa bisa menikmatinya sama sekali, padahal mungkin ia juga sedang kelaparan.
Maka kita dianjurkan untuk menawarkan makanan atau minuman dalam perjalanan, kepada teman kanan atau kiri kita dalan perjalanan.
Subhanallah… betapa indahnya akhlak dalam Dinul Islam. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berakhlakul karimah dan dihindarkan dari sifat dan akhlak yang tercela
Wallahu A’lam… [Ln]