AYAH Bunda, saat lebaran adalah saat tepat untuk mengajarkan nilai uang kepada anak. Ramai di jagat maya tentang ibu-ibu yang menyimpan uang lebaran anak, lalu memakainya untuk kebutuhan sehari-hari, atau istilahnya investasi bodong.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Hifizah Nur, M.Ed. mengajak orang tua untuk mengajarkan nilai uang kepada anak.
Selama anak belum baligh dan berakal (sudah baligh dan berakal pun boleh dengan syarat tertentu), dan husnuzhon bahwa setiap rupiah yang Ibunda belanjakan pasti terkait dengan kebutuhan anak, maka hal itu halal menurut beberapa hadist Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. (HR. Abu Daud, No.3530; Ahmad, 2:214).
Sebenarnya ada hal yang lebih penting dari pada membicarakan tentang investasi bodong, yaitu mengajarkan tentang nilai uang kepada anak-anak.
Tentu hal ini bisa dilatih sejak mereka sudah bisa diajak ngobrol dan belajar memahami berbagai hal, sekitar 5 atau 6 tahun. Catatannya adalah ngobrol ya, bukan memaksa.
Saat lebaran dan silaturrahim ke sanak saudara, mungkin anak-anak akan banyak mendapatkan rupiah, sebagai tradisi menyenangkan hati anak setelah berpuasa sebulan penuh.
Sebagai hadiah dan ungkapan syukur, tentu hal ini boleh-boleh saja. Anak-anak akan menunggu-nunggu dan menikmati nuansa ritual Idul Fitri yang ada reward nyata berupa uang setiap tahunnya.
Baca Juga: Nilai Berkah Rezeki
Yuk Ajarkan Nilai Uang kepada Anak
Namun, perlu diajarkan juga hal-hal yang terkait adab dan pengelolaan keuangan kepada anak-anak:
1- Ajarkan kepada anak, kalau mereka dikasih uang boleh diambil dengan rasa syukur, tapi jangan meminta.
2- Berikan pemahaman bahwa uang itu adalah rizki dari Allah, melalui tangan Om dan Tante yang baik hati dan pemurah.
3- Ajarkan juga bahwa uang ini adalah amanah dari Allah dan perlu dibelanjakan dengan penuh perhitungan.
4- Setelah selesai berlebaran, ajak anak untuk menghitung uang yang didapat.
Ini untuk memperkenalkan anak tentang nilai uang, perbedaan antara 2000, 5000, 10.000, 20.000, dan ini juga bisa mengajarkan kepada anak mana nilai uang yang lebih besar, mana yang lebih kecil.
5- Lalu ajak anak untuk membuat rencana, untuk apa saja uang itu akan digunakan. Misalnya sebagian ditabung, lalu sebagian lagi dibelikan mainan yang sangat diinginkan oleh anak.
6- Bisa juga anak diajarkan bahwa jumlah besar yang didapat anak bisa digunakan untuk belanja sesuatu yang lebih berarti dan bisa dinikmati lebih lama, misalnya sepeda (dengan sedikit tambahan uang dari orang tua), perlengkapan sekolah yang dibutuhkan, mainan mahal yang diinginkan dll.
7- Ajak anak menyisihkan uang untuk bersedekah. Ini bisa dikaitkan dengan pelajaran berpuasa yang manfaatnya menumbuhkan empati kepada orang yang membutuhkan.
8- Mungkin di awal anak-anak belum sepenuhnya mengerti, apa lagi bila anak masih balita.
Bersabar dan terus mengulang apa yang kita ajarkan setiap tahun akan membuat anak paham tentang nilai uang dan fungsinya sebagai salah satu ibadah.
Wallahu a’lam bissawab. Yuk, mulai ajari anak tentang nilai uang, tak ada kata terlambat untuk memulai kebaikan.[ind]