Kulit kering dan bibir pecah-pecah selama kehamilan menjadi kehamilan yang normal. Beberapa ibu hamil pasti mengalami beberapa gejala yang terkadang tidak diduga sebelumnya, selain kulit kering dan bibi pecah-pecah, Bunda akan mengalami pembengkakan pada kaki, perubahan payudara, serta perubahan suasana hati.
Gejala kulit kering dan bibir pecah-pecah ini bisa terjadi mulai dari trimester pertama dan ada pula yang bertahan selama masa kehamilan.
Dilansir dari Very Well Family, umumnya, jika Bunda mengalami kekeringan pada bagian tubuh berarti Bunda sedang mengalami dehidrasi. Kurang minum cukup air hingga volume darah yang lebih tinggi dapat menyebabkan kulit dan bibir Bunda mengering.
Baca Juga: Tanda-Tanda Awal Kehamilan Selain Mual
Penyebab Kulit Kering dan Bibir Pecah-Pecah Selama Kehamilan
Kurang minum cukup air
Tubuh Bunda membutuhkan lebih banyak cairan selama kehamilan, dan jumlah yang dibutuhkan meningkat seiring pertumbuhan janin.
Muntah dan diare yang meningkat, yang sering terjadi pada ibu hamil, juga dapat menyebabkan dehidrasi. Bunda yang mengalami morning sickness yang parah mungkin tidak menyerap cukup cairan dan ini menjadi penyebab di balik bibir dan kulit kering.
Volume darah yang tinggi
Lonjakan volume darah juga bisa menjadi alasan mengapa Bunda mengalami kulit kering dan bibir pecah-pecah.
Smirit Shrestha, MD, seorang dokter kulit yang berbasis di Texas menjelaskan, “kadang-kadang volume puncak (darah) bisa meningkat hingga 50% lebih tinggi daripada wanita yang tidak hamil.”
“Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan ginjal bekerja terlalu keras, mengakibatkan sering buang air kecil dan dehidrasi, yang akhirnya menyebabkan bibir dan kulit kering.”
Peningkatan volume darah dan retensi air juga meregangkan kulit. Peregangan ini dapat menyebabkan keretakan serta menyebabkan kulit menjadi kering.
Sedangkan seorang ahli bedah plastik wajah bersertifikat ganda, Konstantin Vasyukevich, MD mengatakan “Untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sedang berkembang, lebih banyak cairan tubuh dan darah diproduksi selama kehamilan. Saat kulit meregang, penghalang kulit dapat terganggu sehingga lebih banyak kelembapan yang keluar.” [Ln]