Beberapa wanita setelah melahirkan tidak merasakan adanya ikatan cinta dengan anaknya yang baru lahir. Ia merasakan malu, bersalah, dan penurunan kepercayaan diri. Ia juga kesulitan merasa bahagia atas kelahiran bayinya, sering muram, bahkan kehilangan minat untuk mengerjakan aktivitas sehari-hari.
Ini membuat dirinya menjadi depresi karena perasaan-perasaan tersebut. Ia juga pada akhirnya meyakini bahwa dirinya tidak normal.
Pada saat muncul perasaan ini, maka penting bagi para ibu pasca melahirkan untuk memahami bahwa tidak semua ibu langsung jatuh cinta pada bayinya begitu mereka lahir.
Baca Juga: 5 Olahraga Ringan Pasca Melahirkan
Tidak Merasakan Ikatan Cinta Pasca Melahirkan
Menurut Very Well Family hal ini benar-benar normal. Ada seorang wanita bernama Katherine Stone yang menjalankan organisasi nirlaba Postpartum Progress, yaitu sebuah organisasi yang fokus pada kesadaran depresi pasca melahirkan.
Ia menggambarkan pengalamannya sendiri, dimana ia tidak jatuh cinta pada bayinya begitu saja.
Ia mengatakan, “Ini sangat sulit untuk saya akui, dan air mata saya mengalir saat saya menulis ini. Bukan karena saya masih merasakan hal yang sama, tetapi karena tidak ada yang memberi tahu saya bahwa ini bisa terjadi, jadi saya pikir saya tidak normal. Saya memukul diri saya sendiri, dan saya menghancurkan hati saya sendiri. Saya menjadi yakin bahwa saya tidak cukup mencintainya dan ada yang salah dengan saya.”
Faktanya, setiap wanita hamil dan menjadi ibu baru mengalami kondisi mental yang berbeda-beda. Beberapa wanita benar-benar jatuh cinta dengan bayi mereka yang baru lahir pada pandangan pertama sedangkan yang lainnya tidak.
Ada perbedaan kimiawi dalam otak wanita mengenai fakta ini. Sebuah penelitian memeriksa efek oksitosin, yaitu hormon “cinta” yang juga berperan dalam persalinan, melahirkan, dan menyusui, dan menemukan bahwa wanita dengan depresi atau tantangan kesehatan mental lainnya, mungkin telah menurunkan kadar oksitosin yang dapat mengganggu perasaan terikat dengan bayinya.
Pada intinya Bunda mungkin berharap untuk merasa bahagia dan merasakan jatuh cinta dengan si kecil tepat setelah ia lahir, tapi terkadang hal tersebut tidak terjadi.
Namun, untuk menjadi orang tua yang baik Bunda tidak perlu menunggu untuk jatuh cinta kepada bayi Bunda. Rawat dan kasihi mereka dengan baik dan secara bertahap berusahalah untuk mencintainya.
Beri diri waktu untuk memahami peran sebagai ibu dengan cara Bunda sendiri dan jangan menyalahkan diri sendiri. Bunda membutuhkan sedikit lebih banyak waktu untuk menyesuaikan diri dalam merawat si kecil.
Bersikaplah terbuka dan jujur dengan perasaan Bunda dan fokuslah untuk merawat diri seperti cukup tidur, konsumsi makanan yang sehat, tidak membebani diri sendiri, dan minta dukungan kepada orang terdekat.
Namun, jika Bunda mengalami gejala lain seperti ingin menyakiti diri sendiri atau bayi Bunda, pastikan untuk berbicara dengan dokter tentang perasaan Bunda, karena itu mungkin akibat dari depresi pascapersalinan, yang bisa diobati. [Ln]