Pada tadabbur surah al-Insyiqaq (Bag.4) ini kita akan mengulas surah Al-Insyiqaq ayat 20 hingga 24, yang menjelaskan kondisi yang sangat kontraditif antara orang yang berpaling dari keimanan dan orang yang meraih cahaya keimanan. Allah berfirman:
“Mengapa mereka tidak mau beriman?” (QS. 84: 20).
Baca Artikel Sebelumnya: Langit, Bumi dan Manusia, Tadabbur Surah Al-Insyiqaq (Bag.3)
Alangkah bodohnya mereka yang diberikan tanda-tanda kekuasaan-Nya bahkan dikirim-Nya para utusan untuk memahamkan manusia, setelah itu manusia mendustakan mereka dan ayat-ayat yang dibawa dari Allah.
“Dan apabila al-Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud. Bahkan orang-orang kafir itu mendustakan (nya)” (QS. 84: 21-22)
Langit, Bumi dan Manusia, Tadabbur Surah Al-Insyiqaq (Bag.4)
Saat di dunia orang-orang masih mampu bersujud, namun kesempatan tersebut dilewatkan begitu saja. Nantinya di akhirat saat mereka diperintah bersujud, mereka tak bisa melakukannya karena kaki-kaki mereka terasa terkunci.
Ayat ke 21 dalam surat ini dijadikan dalil oleh para ulama tentang disyariatkannya sujud tilawah.
Juga sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim,
“Ibnu Umar berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu ketika membaca suatu surat dan membaca (pada ayat yang ada) tanda sujudnya, beliau bersujud dan kamipun bersujud bersamanya, sampai-sampai seseorang di antara kami hampir tak menemukan tempat untuk keningnya”.
Dalam riwayat Muslim ditambah, “dalam keadaan di luar shalat”.
Menurut Abu Hanifah hukumnya wajib karena ada celaan bagi yang meninggalkan sujud dalam ayat ini.
Namun menurut jumhur ulama, sujud tilawah hukumnya sunnah (hanya anjuran saja).
Ini berlaku bagi yang membacanya juga mendengarkannya dengan sengaja. Ataupun tidak sengaja (menurut sebagian ahli fikih, diantaranya ulama Syafi’iyah).
Adapun perempuan yang haidh, nifas dan orang-orang yang junub tidak dianjurkan bahkan dilarang untuk bersujud ketika mendengarkan ayat-ayat sajdah ini.
Sujud ini hanya dilakukan sekali saja, dan jika di luar shalat tanpa didahului takbiratul ihram juga tidak diakhiri dengan salam, tapi cukup dengan membaca takbir untuk sujud saja.
Doa yang dibaca dalam sujud sebagaimana diriwayatkan Ibnu Abbas ra:
“سجد وجهي للذي خلقه وشق سمعه وبصره بحوله وقوّته، فتبارك الله أحسن الخالقين”
Ada juga riwayat lain yang diriwayatkan Imam at-Tirmizi,
” اللهم اكتب لي بها عندك أجراً واجعلها لي عندك ذخرا وضع عني بها وزراً واقبلها مني كما قبلنها من عبدك داود”
Jika tidak hafal maka ia disunnahkan membaca sebagaimana bacaan sujud dalam shalatnya atau apa saja yang menunjukkan tasbih dan penyucian terhadap Allah.
Di dalam al-Qur’an ada 15 tempat dalam 14 surat yang disunnahkan untuk bersujud saat kita membacanya atau mendengarkannya; yaitu: surat al-A’raf (206), ar-Ra’d (15), (An-Nahl (49), al-Isra (107), Maryam (58), al-Hajj (18, 77), al-Furqan (60), an-Naml (25), as-Sajdah (15), Shad (24), Fushilat (38), an-Najm (62), al-Insyiqaq (21), Iqra’ al-Alaq (19) ([14]).
Hari yang Sulit
Orang-orang yang hatinya keras memang takkan mau tunduk dan bersujud kepada Allah. Mereka justru berpura-pura menjadi orang baik dan memelihara kemunafikan dengan suka menampakkan kebaikan lahiriyah mereka di depan manusia, “Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka)” (QS. 84: 23)
Yaitu kebusukan hati mereka yang keras dan congkak serta sombong. Maka orang-orang seperti ini akan menjumpai hari-hari yang menyulitkan kelak.
“Maka berilah kabar mereka dengan azab yang pedih” (QS. 84: 24)
Sedangkan orang-orang yang beriman dan ringan bersujud kepada Allah di dunia, akan dimuliakan Allah dengan pahala dan kebaikan-kebaikan yang tak terkira yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya, serta nikmat yang tak pernah terputus selamanya.
“Tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya” (QS. 84: 25).
Itulah keberuntungan yang hakiki dan sebenar-benarnya.
Semoga kita termasuk ke dalam golongan yang terakhir ini yaitu orang-orang yang dimuliakan Allah, serta diselamatkan dari kepedihan azab akhirat dan murka-Nya yang tak sanggup dibendung oleh siapapun.
Amin…
[Ln]