BUKA BERSAMA menebar bahagia di Menara London dilakukan pertama kali sejak 900 tahun lalu. Umat Muslim Inggris, untuk pertama kalinya dalam sejarah menggelar buka puasa bersama di Menara London, Senin (4/4).
Naz Legacy Foundation, sebuah organisasi Muslim Inggris bekerja sama dengan Tower of London menjadi tuan rumah untuk buka puasa bersama. Agenda ini menjadi yang pertama dalam sejarah, sejak 900 tahun lalu! [Republika, 6/4]
Uttiek M. Panji Astuti menuliskan mengenai kegiatan ini di dalam akun Instagram-nya.
Acara ini juga mengundang para pemuka agama lain, seperti Rabbi Ephraim Mirvis dan Kardinal Vincent Nichols.
“Saya senang berbuka puasa malam ini pada buka puasa pertama sejak 900 tahun dan dihadiri tokoh antaragama di Menara London,” kata Wali Kota London Sadiq Khan, yang merupakan Muslim keturunan Pakistan, seperti dilansir dari The New Arab.
View this post on Instagram
Buka bersama di landmark kota London itu menjadi syiar yang luar biasa. Setelah sebelumnya, hal yang sama dilakukan di Times Square, New York, yang diikuti ribuan peserta pada hari pertama Ramadan.
Baca Juga: Naz Legacy Gelar Buka Puasa Bersejarah Undang Pemuka Agama di Tower of London
Buka Bersama di Menara London Pertama Sejak 900 Tahun Lalu
Kerajaan Arab Saudi mencoba memecahkan rekor tahun ini dengan menggelar meja sepanjang setengah kilometer untuk berbuka bersama di kota Al Seih. Acara ini merupakan kolaborasi pemerintah kota dan swasta.
Sejatinya, tanpa menggelar acara itupun Arab Saudi sudah memegang rekor buka bersama terpanjang di dunia yang diselenggarakan di dua masjid suci setiap hari selama bulan Ramadan.
Buka bersama adalah tradisi yang sudah sangat tua. Dimulai sejak masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Awalnya sejumlah delegasi dari Thaif yang baru masuk Islam memutuskan tinggal sementara di kota Madinah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersama Bilal bin Rabah mengantarkan sajian buka dan sahur kepada mereka.
Amirul Mukminin Umar bin Khatab meneruskannya. Pada 71 H didirikan Dar Ad Dhiyafah, sebuah lembaga khusus untuk menyambut para tamu dan melayani mereka yang berpuasa, termasuk kebutuhan buka dan sahur.
Di Mesir tradisi buka bersama memiliki sejarah panjang. Tercatat Al Laits Bin Sa’adlah yang memulainya.
Ia seorang ahli fikih sekaligus hartawan. Menu favorit yang disajikan kala itu ialah bubur, hingga terkenal dengan sebutan “bubur al-Laits”.
Ketika Ahmad Ibn Thulun mendirikan Dinasti Thulun pada 868 M-967 M, ia mengumpulkan para jenderal, saudagar, dan tokoh-tokoh penting dalam jamuan pada hari pertama Ramadan di Masjid Amru Bin ‘Ash.
Selanjutnya, selama Ramadan, ia membagikan 1.100 jenis makanan setiap harinya!
Tradisi ini berlanjut hingga kini yang dikenal dengan sebutan maidah ar-rahman atau “hidangan Tuhan”.
Dalam tenda panjang, makanan dibagikan. Konon satu tenda bisa menyembelih beberapa ekor sapi untuk dibagikan setiap hari.
Duh, ingin sekali merasakan sensasi maidah ar-rahman di Mesir!
Semasa Daulah Utsmani, para sultan juga memerintahkan istana memberikan makanan pada siapa saja. Termasuk warga non Muslim. Seperti yang tertulis dalam buku “Ottoman Ramadan Through Foreigners’ Eyes”.
Buka bersama adalah syiar yang sangat indah. Bagaimana ukhuwah dan semangat berbagi menjadi ciri keshalehan sosial yang diperlihatkan umat Islam.
sumber: IG @uttiek.herlambang