ChanelMuslim.com- Nabi Ibrahim dijuluki sebagai bapak dari para nabi. Karena dari keturunannyalah nabi-nabi berikutnya lahir: Ismail, Ishak, Ya’kub, Yusuf, dan seterusnya hingga Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasalam.
Istri pertama Nabi Ibrahim, Sayyidah Sarah, merasalah gelisah layaknya seorang istri. Begitu lama ia menikah dengan Nabi Ibrahim alaihissalam, tapi belum juga dikaruniai anak.
Ia sudah merelakan suaminya untuk menikah dengan wanita yang pernah membantunya mengurus kesibukan rumah tangga. Yaitu, Sayyidah Hajar. Dan dari istri kedua ini, Nabi Ibrahim Allah karuniai putera bernama Ismail alaihissalam.
Sudah lebih dari sepuluh tahun sudah usia nabi Ismail. Tapi, dari Sayyidah Sarah belum juga ada kabar “gembira” seperti yang dialami Sayyidah Hajar.
Saat itu, usia Nabi Ibrahim sekitar 120 tahun. Dan Sayyidah Sarah sudah berumur sekitar 90 tahun. Rasanya, harapan itu sudah ia relakan.
Kabar Gembira dari Malaikat
Suatu hari, rumah keluarga Nabi Ibrahim dan Sayyidah Sarah kedatangan tamu. Seperti biasanya, Nabi Ibrahim menyediakan masalah yang wah untuk tamu-tamunya. Ia menyediakan tamu-tamu itu daging panggang.
Namun, tamu itu tidak bereaksi sedikit pun ketika hidangan itu tersaji. Sebuah pemandangan yang berbeda ketika tamu-tamu lain mendapatkan hidangan seperti itu.
Nabi Ibrahim pun agak takut. Siapa gerangan tamu-tamunya kali ini. Rasanya, mereka bukan manusia.
Benar saja. Para malaikat itu pun menjelaskan bahwa mereka ditugaskan untuk menyampaikan kabar gembira. Yaitu, tentang kelahiran Nabi Ishak.
Kabar gembira itu pun sontak membuat Sayyidah Sarah seperti melompat kegirangan. Ia pun berdiri sebegitu gembiranya.
Hal ini Allah abadikan dalam Surah Hud ayat 69-73. “Dan istrinya berdiri lalu dia tertawa. Maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishak dan setelah Ishak (akan lahir) Ya’qub.”
“Dia (istrinya) berkata, ‘Sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan anak padahal aku sudah tua. Dan suamiku ini sudah sangat tua. Ini benar-benar sesuatu yang ajaib.”
Ketika usia nabi Ismail sekitar 14 tahun, lahirlah Nabi Ishak. Saat itu usia Nabi Ibrahim sudah di atas satu abad dan Sayyidah Sarah hampir mendekati satu abad.
Dua istri ini tinggal di lokasi yang sangat berjauhan. Sayyidah Sarah tinggal di Baitul Maqdis, Palestina. Sementara Sayyidah Hajar tinggal di Baitullahil Haram, Mekah. Jarak keduanya terpisah sekitar 1.240 kilometer. Atau sekitar jarak antara Jakarta ke Lombok.
Dari kelahiran Nabi Ishak, banyak para nabi lahir dari silsilah beliau alaihissalam. Sementara dari Nabi Ismail, nabi yang lahir adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. [Mh]