ChanelMuslim.com – Pesona Masjid Raya Sabilal Muhtadin terpancar dari kemegahan dan asrinya lingkungan disekililingnya.
Masjid Raya Sabilal Muhtadin merupakan sebuah masjid besar yang berada di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia, tepatnya di kelurahan Antasan Besar, kecamatan Banjarmasin Tengah.
Di dalam kompleks mini juga terdapat kantor MUI Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun di bagian barat sungai Martapura dan dibangun pada tahun 1981.
Sabilal Muhtadin, nama pilihan untuk Mesjid Raya Banjarmasin ini, adalah sebagai penghormatan dan penghargaan terhadap Ulama Besar alm. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (1710-1812) yang selama rindu memperdalam dan mengembangkan agama Islam di Kerajaan Banjar atau Kalimantan Selatan sekarang ini.
Ulama besar ini tidak hanya dikenal di seluruh Nusantara, akan tetapi dikenal dan juga membatasi batas negerinya sampai ke Malaka, Filipina, Bombay, Mekah, Madinah, Istambul dan Mesir.
Bangunan Fisik
Mesjid Raya Sabilal Muhtadin ini di-bangun di atas tanah yang luasnya 100.000 meter persegi, tempat di tengah-tengah kota Banjarmasin, yang sebelumnya adalah Komplek Asrama Tentara Tatas.
Pada waktu zaman kolonialisme Belanda tempat ini dikenal dengan Fort Tatas atau Benteng Tatas. Bangunan Masjid terbagi atas Bangunan Utama dan Menara; Bangunan utama luasnya 5250 M2, yaitu ruang tempat ibadah 3250 M2, ruang bagian dalam yang sebagian berlantai dua, luasnya 2000 M2.
Menara masjid terdiri atas 1 menara-besar yang tingginya 45 M, dan 4 menara-kecil, yang mempertinggi masing-masing 21 M.
Pada bagian atas bangunan-utama terdapat kubah-besar dengan garis tengah 38 M, terbuat dari bahan lembaran aluminium Kalcolour ber -warna emas yang ditopang oleh su-sunan pengganti baja. Dan kubah menara-kecil-tengahnya 5 dan 6 M.
Maka seperti biasanya yang dapat dilakukan setiap masjid-raya, pada Mesjid Raya Sabilal Muhtadin ini juga, kita membuat hiasan Kaligrafi bertuliskan ayat-ayat Al-Qur’an dan As-maul Husna, yaitu 99 nama untuk Ke-agungan Allah dan nama -nama 4 Khalifah Utama dalam Islam.
Kaligrafi yang menetapkan dari bahan-bahan tembaga yang dihitamkan dengan pe-milihan bentuk tulisan-arab (kaligrafi) yang menyebar secara akurat dan tepat, maksudnya tentu tiada lain adalah upaya menampilkan bobot atau makna yang tersirat dari ayat-ayat suci itu sendiri.
[gambar1]
Demikian juga pada pintu, krawang dan railing, keseluruhannya dibuat dari bahan tembaga de ngan bentuk bantuan setelah seni ragam hias yang banyak terdapat di daerah Kalimantan.
Dinding dan lantai bangunan, menara dan turap plaza, juga sebagian dari kolam, secara keseluruhan berlapiskan marmer; ruang tempat mengambil air wudhu, dinding dan lantainya dilapis de-ngan porselein, sedang untuk plaza secara keseluruhan dilapis dengan keramik.
Seluruh bangunan Masjid Raya ini, dengan luas seperti disebut di atas, di bagian dalam dan halaman Bangunan, dapat menampung jemaah sebanyak 15.000 orang, yaitu 7.500 pada bagian dalam dan 7.500 pada bagian halaman Bangunan.
Bahkan Masjid ini juga menjadi masjid paling favorit dikunjungi oleh Masyarakat Banjar tidak saja untuk ibadah tetapi juga untuk kegiatan-kegiatan penuh manfaat lainnya.
Sumber : sabilalmuhtadin.id
(jwt/sabilalmuhtadin)