ChanelMuslim.com – Assalamualaikum teman FBku yang baik.
Mohon maaf , saya ingin meluruskan info yang beredar. Alhamdulillah, keutamaan dari Allah telah membuka hati my lovely son Basyir dan kawan-kawannya untuk mendalami agama. Betul bahwa Basyr telah menyelesaikan hafalan kitab Jam’u Shahihain jilid3 di Masjid Nabawi Madinah mulai tgl 29/12-2018 sore dan selesai tgl 4/1-2019.
Namun berita bahwa selesai menghafal di usia 6 thn dan mendapat beberapa sanad hafalan A-Qur’an itu bukanlah dari kami. #Semoga menjadi do’a.
Bifadhlillah, Basyir menyelesaikan hafalan al-Qur’an di usia 12 th (kelas 6 SD). Tahun 2018 kemarin mengambil sanad hafalan al-Qur’an riwayat ‘ashim. 1 sanad.
Di Indonesia sudah banyak para penghafal al-Qur’an yang mengambil sanad ini. Kepentingannya untuk menjaga bacaan Al-Qur’an sesuai tajwid yang benar. Termasuk kakaknya an Basyir , Ust Faris Jihady juga sudah mendapatkannya di Saudi beberapa tahun lalu.
Demikian pelurusan berita. Agar kita lebih hati-hati menyebarkan info. Jika mendapatkan info dari grup-grup WA ada baiknya meminta izin pada yang mengirim , apakah boleh disebarkan. Juga jangan menambah-menambah sesuatu yang kita tidak ketahui dengan pasti.
Trima Kasih dan mohon maaf sekali lagi jika ada yang kurang berkenan.
Jazakumullahu khair atas perhatian.
#AyoLebihBaik
—–
Note :
Tradisi belajar mengajar ilmu2 keislaman sejak zaman salafussaleh adalah dengan talaqi (murid bertemu langsung dengan guru), mengkaji kitab dan menghafalnya. Setelah diuji , sang Guru akan memberi keterangan (semacam sertifikat sekarang) bahwa ia telah selesai membaca kitab yang ditalaqi tadi. Jika layak diperkenankan untuk disebarluaskan, jika tidak layak, tidak akan diberi rekomendasi.
Para ulama kita di Indonesia dulu juga demikian. Semisal Buya Hamka, KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan. Mereka semua belajar kepada para syaikh di kota suci Makkah. Wallahu a’lam
Catatan Ustazah Wiwi Wirianingsih di Akun Facebook pada Ahad, 6 Januari 2018 pukul 21.46