HUTANG adalah salah satu yang menghilangkan keharmonisan keluarga, terutama jika suami atau istri terbiasa berhutang dan sulit membayar karena sering menunda pembayaran hingga terlilit hutang. Maka setelah itu mulailah ada percekcokan dan perselisihan serta hilang keharmonisan.
Pantaslah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling baik dalam membayar hutang. (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud dan Tirmidzi)
Keluarga itu mengemban berbagai kewajiban diantaranya memenuhi kebutuhan secara ekonomi bagi seluruh anggota keluarga. Namun kondisi ekonomi yang buruk membuat keluarga banyak yang berhutang.
Baca Juga: 7 Cara Bebas Hutang Riba Menurut Dewa Eka Proyoga, Pebisnis yang dahulu Punya Utang 7 Miliar
Meremehkan Hutang Menghilangkan Keharmonisan
View this post on Instagram
Suami istri jangan menganggap remeh terhadap hutang, berhutang itu dilakukan hanya jika sangat terpaksa. Dan setelah berhutang maka harus berjuang keras dalam berpenghasilan dan berhemat dalam pengeluargan agar bisa segera melunasi hutangnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa saja yang berhutang, sedang ia berniat tidak melunasi hutangnya, maka ia akan bertemu dengan Allah sebagai seorang pencuri.” (HR Ibnu Majah)
Tentu saja hutang harus segera dilunasi agar tidak menumpuk dan tidak memberatkan beban keluarga. Karena tekanan hutang yang besar bisa membuat setres dan sering berakibat buruk terhadap keharmonisan suami istri.
Lebih dari itu hutang yang tidak dibayar akan menghilangkan amal baiknya di hari akhirat. Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa mati dan masih berhutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan amal kebaikannya, karena di sana tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah)
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]