ChanelMuslim.com –
Mereka itu Hidup…
Sejak dakwah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam disebarluaskan, telah berlalu para syuhada ( mereka yang mati karena membela agama). Islam terus berkembang hingga kini dan insya Allah hingga hari kiamat tiba.
Sesungguhnya Islam sebagaimana namanya, adalah agama yang damai dan mengajak kepada keselamatan dan kedamaian. Perjalanan dakwah Nabi dan para sahabatnya telah membuktikan hal itu.
Namun, begitulah sejarah bercerita. Ada para pendengki dan pendosa yang membenci Islam dan para pengemban dakwahnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Furqan { 25 } ayat 31 : ” Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan Penolong.”
Razan Al-Najjar ‘syahidah’ dalam tugas mulia menolong warga Palestina dalam ‘Kepulangan Akbar’. Hari-hari ini Razan memenuhi pemberitaan media sosial di seluruh dunia. Mereka yang peduli dengan masalah kemanusiaan di Palestina berduka atas peristiwa yang menimpa gadis Palestina berusia 21 Tahun ini.
——-
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki .” ( QS Ali Amran : 169 ).
Kematian adalah proses perpisahan ruh dan jasad. Ruh syuhada melanggeng dalam kebahagiaan. Bahkan jasad mereka juga utuh, tak rusak oleh lipatan bumi dan lamanya waktu.
Imam Malik meriwayatkan dari Abdurrahmam bin Sha’ Sha’ah, bahwa pada suatu ketika dia menggali sebuah parit untuk pengairan. Di ujung parit itu terdapat satu kuburan dari dua orang sahabat yaitu Amru bin al Jumuh dan Abdullah bin Amru yang kedua-duanya gugur sebagai syuhada dalam perang Uhud. Maka digalinya kuburan itu untuk dipindahkan ke tempat yang lebih baik.
[gambar1]
Ribuan orang mengantarkan jasad Razan And Najjar
Ternyata kedua jasad syuhada tersebut didapatinya tidak berubah, seolah-olah baru wafat kemarin. Salah satu diantara kedua syuhada itu terluka dan tangannya diletakkan di atas luka tersebut sampai ia dikuburkan. Ketika tangan itu ditarik dan diluruskan kembali, ternyata tangan tersebut kembali ke tempatnya semula di atas luka tadi. Peristiwa itu terjadi kurang lebih empat puluh enam tahun sesudah perang Uhud. (Al-Muwatha’)
——-
Setiap makhluq hidup pasti akan mati. Namun bagaimana caranya dan kapan seseorang akan mati tidak ada yang mengetahuinya.
Berbuat baiklah, agar kebaikan dikenang di dunia dan menjadi kebahagiaan di akhirat kelak.
Catatan Ustazah Wiwi Wirianingsih di akun Facebook pada Selasa, 5 Juni 2018