ChanelMuslim.com –
Serial Cahaya Di Langit Jiwa (11)
” Menahan Diri dari Perbantahan ”
Perbantahan (jidal) atau pertengkaran ( miraa) adalah akhlak buruk yang banyak membawa keburukan. Efek negatif sifat ini sangat jelas terlihat apabila ia terjadi dalam sebuah kelompok manusia.
Oleh sebab efek buruknya, Allah melarang hamba-Nya berbantah-bantahan saat melaksanakan ibadah haji/umrah (QS Al-Baqarah : 197).
Imam Al-Auza’i pernah menghitung keburukannya, kemudian mendapatkan lima ketergelinciran yang buruk :
دع من الجدال ما يفتن القلب و ينبت الضغينة ويجفي القلب ، ويرق الورع في المنطق والفعل
Tinggalkanlah perbantahan yang akan :
1. Menyesatkan hati
2. Menumbuhkan dendam
3. Mengeringkan hati
4. Menghapus sifat wara’ dalam ucapan
5. Menghapus sifat wara’ dalam perbuatan
Ini akan memberatkan timbangan sebelah kiri seseorang yang suka berbantah, yang akan merugikannya. Kerugian itu akan bertambah jika disertai sikap keras kepala dan rasa ‘ujub’.
Seorang tabi’in Bilal bin Sa’ad mengatakan :
اذا رايت الرجل لجوجا مماريا معجبا برايه فقد تمت خسارته
“Apabila engkau menemukan seorang laki-laki yang keras kepala, suka berbantah, dan ‘ujub (kagum) dengan pendapatnya, maka sempurnalah kerugiannya.”
Jalan keluar yang mudah dan sederhana bagi seorang hamba yang mendapat petunjuk (hidayah) adalah menutup pintunya. Tinggalkan perbantahan. Kemudian beramal dengan sepenuh hatinya menuju cahaya.
Wallahu a’lam
@wirianingsih
#RenunganUntukParaDa’i
#AkhlakMulia
—–
Sumber :
Muhammad Ahmad Ar-Rasyid “Al-‘Awaiq”,Robbani Press, 2002
Catatan Ustazah Wiwi Wirianingsih di akun Facebook pada 3 Juli 2018 pukul 11.10