MEMBERIKAN hadiah itu merupakan bukti cinta yang bisa menambah keharmonisan, menyenangkan hati, dan menghibur perasaan yang sedang sedih, menenangkan jiwa yang sedang galaw, mendamaikan saat berselisih, menyambung sulaturrahim saat komunikasi terputus, mendekatkan jiwa yang mulai menjauh dan menambah kasih sayang terhadap pasangan.
Karena itu, pantaslah Islam telah mensyariatkan dan hukumnya sunnah. Sehingga suami istri yang memberikan hadiah kepada pasangannya dianggap menjadi amal shaleh yang berpahala di sisi Allah dan ditambah rasa cintanya kepada pasangannya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَهَادَوْاتَحَابُّوا
“Saling berilah hadiah niscaya kalian bisa saling mencintai.” (HR. Bukhari)
Baca Juga: Pesona Suami Istri Terhadap Pasangan
Memberikan Hadiah kepada Pasangan
Bahkan memberi hadiah itu bisa menghilangkan amarah dan dendam kepada pasangan , sehingga suami istri hendaknya sering-seringlah memberikan hadiah kepada pasangan untuk menjaga hati agar menjadi tempat yang subur bagi cinta kepada pasangan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تهادوا فإن الهدية تذهب وحر الصدر
“Saling berilah hadiah, karena sesungguhnya saling memberi hadiah itu bisa menghilangkan dendam dalam hati” (HR. Tirmidzi)
Hadiah yang diberikan kepada pasangan tidak harus berupa harta yang mahal atau mewah asalkan hadiah itu merupakan sesuatu yang menarik, sangat dibutuhkan, bisa bermanfaat, diberikan dengan ikhlas, tidak diungkit-ungkit dan tidak diambil kembali atau dibatalkan. Hadiah yang ikhlas itu dibalas bagaikan telah memerdekakan seorang budak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من منح منيحة ورق أو منيحة لبن، أو هدى زقاقا كان له كعتق رقبة . (رواه أحمد)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Barang siapa yang memberi hadiah berupa perak, atau hadiah berupa susu, atau memandu sebuah gang (menunjukkan jalan) maka baginya seperti membebaskan seorang budak.” (HR. Ahmad)
View this post on Instagram