USTAZAH Aan Rohanah menjelaskan bahwa krisis keluarga sebagai musuh dan bencana.
Keluarga harus bisa dilindungi oleh suami istri dari berbagai penyebab timbulnya krisis.
Yang dimaksud krisis di sini adalah keadaan yang berbahaya, parah sekali, genting dan mengakibatkan kehidupan keluarga menjadi suram.
Hal-hal yang menjadi penyebab krisis bisa menghampiri keluarga siapapun, sehingga suami dan istri harus mampu menghadapinya.
Mereka harus menganggap krisis sebagai musuh dan bencana yang berbahaya merusak kehidupan keluarga, sehingga jangan dianggap remeh dan jangan dibiarkan membahayakan dan menghancurkan keluarga.
Suami istri terkadang menganggap remeh terhadap hal-hal yang menimbulkan krisis keluarga hingga terjadi kekacauan, pertengkaran, hilangnya keharmonisan dan perceraian.
Maka mereka harus menganggap semua penyebab krisis keluarga itu sebagai musuh besar dan bencana hebat, sehingga keluarga harus selalu dilindungi dari berbagai bentuk krisis, seperti:
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1.Krisis beragama, mereka beragama tapi tidak memahami nilai-nilai nya dan tidak mentaatinya.
2.Krisis identitas sebagai muslim karena pengaruh buruk pergaulan dan lingkungan serta pengaruh buruk globalisasi dan modernisasi.
3.Krisis moral hingga melakukan seks bebas, miras, narkoba, judi, prilaku kasar dan tindakan kekerasan.
4.Krisis ekonomi karena terjadi phk, pengangguran, peluang kerja sedikit, penghasilan sangat rendah, menggunakan rizki yang haram dan syubhat.
5.Krisis komunikasi dan interaksi, mengakibatkan salah faham, perselisihan dan kehilangan kebahagiaan.
Suami istri juga harus bisa menjauhkan keluarga dari berbagai penyebab timbulnya krisis seperti:
1. Menyepelekan aturan agama, sehingga banyak berbuat maksiat.
2. Berbeda pemikiran sehingga sering kali tidak sejalan terutama dalam hal-hal prinsip.
Krisis Keluarga Sebagai Musuh dan Bencana
Baca juga: Krisis Nilai dan Moral dalam Pendidikan Keluarga
3. Akhlak yang buruk dan banyak melakukan kezaliman.
4. Pergaulan bebas dan perselingkuhan.
5. Sikap ego dan sulit kompromi.
6. Mengabaikan kewajiban dan hak pasangan.
7. Ekonomi bermasalah dan banyak hutang.
8. Komunikasi tidak lancar.
9. Terlalu sibuk, tidak punya waktu untuk keluarga.
10. Kurang pengetahuan dan keterampilan seni berkeluarga.
11. Keterlibatan pihak lain yang sangat dominan & menimbulkan pertengkaran.[Sdz]