KEPADA siapapun kita berhutang maka jangan pernah mengabaikan untuk membayar. Meskipun kita tahu bahwa orang yang kita hutangi tidak akan menuntut membayar secepatnya atau bahkan tidak menagihnya sama sekali. Kewajiban membayar hutang tidak berubah.
Rasulullah bersabda:
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling baik dalam membayar hutang. (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud dan Tirmidzi).
Keluarga itu mengemban berbagai kewajiban diantaranya memenuhi kebutuhan secara ekonomi bagi seluruh anggota keluarga. Namun pandemi COVID19 yang berkepanjangan memberikan dampak buruk secara ekonomi sehingga banyak keluarga yang terpaksa berhutang dan harus melunasi hutang tersebut.
Baca Juga: Zalim dalam Berhutang
Jangan Mengabaikan Membayar Hutang
Suami istri jangan menganggap remeh terhadap hutang, berhutang itu dilakukan hanya jika sangat terpaksa. Dan setelah berhutang maka harus berjuang keras dalam berpenghasilan dan berhemat dalam pengeluaran agar bisa segera melunasi hutangnya.
Rasulullah bersabda :
“Siapa saja yang berhutang, sedang ia berniat tidak melunasi hutangnya, maka ia akan bertemu dengan Allah sebagai seorang pencuri.” (HR Ibnu Majah, hasan shahih).
Tentu saja hutang harus segera dilunasi sehingga tidak menumpuk yang akan memberatkan tanggung jawab keluarga bahkan tekanan hutang yang besar bisa membuat setres dan sering berakibat buruk terhadap keharmonisan suami istri.
Lebih dari itu hutang yang tidak dibayar akan menghilangkan amal baiknya di hari akhirat. Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa mati dan masih berhutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan amal kebaikannya, karena di sana tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah)
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]