• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 10 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Ustazah

Jalan Perempuan ke Surga Sangat Banyak

Juni 20, 2021
in Ustazah
Apakah Hina Menjadi Pelayan Suami?

Foto: Pixabay

77
SHARES
589
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

Chanelmuslim.com – Sebagai istri, menjadi pendamping dan pendorong suami untuk selalu bersikap dan berperilaku yang berada dalam koridor kebaikan. Sementara dalam peran perluasan, setiap perempuan memiliki peluang-peluang untuk melakukan kebaikannya sendiri. Seperti ikan dan air, dua peran ini tak terpisahkan. Peran publik tak boleh melupakan peran azasi. Makanya, jalan perempuan untuk ke surga sangat banyak.

Seorang muslimah dituntut bisa menyeimbangkan urusan keluarga, mendidik anak serta syiar agama.

Maka, tak boleh memisahkan persoalan mengurus keluarga, mengurus anak dan suami dengan aktivitas dakwah. Sebab, mengurus keluarga itu sendiri adalah aktivitas dakwah. Bukankah ajakan kepada kebaikan itu pertama kali ada di dalam keluarga?

Hidup adalah amanah dari Sang Pemberi Hidup. Bagaimana menjalankannya, itu adalah pilihan. Bagi seorang muslim, seluruh aktivitas dalam kehidupannya semestinya adalah aktivitas dakwah.

Takdir sebagai istri anggota dewan atau pejabat publik seharusnya membuat seorang perempuan mampu menjalankan peran dakwah lebih luas lagi.

Ada dua peran utama setiap perempuan, yakni peran azasi dan peran perluasan.

Biasanya sering disebut peran domestik dan peran publik. Saya lebih suka menyebutnya peran azasi dan peran perluasan. Sebab, peran perluasan tidak meninggalkan peran azasinya.

Dengan peran azasi, seorang perempuan bertanggung penuh di dalam rumah tangga suaminya. Sebagai ibu dari anak-anak, melahirkan dan mendidik generasi yang mencintai Allah swt.

Sebagai istri, menjadi pendamping dan pendorong suami untuk selalu bersikap dan berperilaku yang berada dalam koridor kebaikan. Sementara dalam peran perluasan, setiap perempuan memiliki peluang-peluang untuk melakukan kebaikannya sendiri.

Seperti ikan dan air, dua peran ini tak terpisahkan. Peran publik tak boleh melupakan peran azasi. Makanya, jalan perempuan untuk ke surga sangat banyak.

Previous Post

Benarkah Jerawat dapat Hilang dengan Pasta Gigi?

Next Post

Syair-Syair untuk Mengenang Ja’far bin Abu Thalib

Next Post
Kisah Umar bin Abdul Aziz dan Anak-Anak yang Cerdas

Syair-Syair untuk Mengenang Ja’far bin Abu Thalib

Terkait Umrah, Pemerintah Hanya Sedang Bangun Regulasi

Ini Pengalaman Dewi Sandra Telah Jalani Pernikahan Selama 4 Tahun

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga