BAGAIMANA sih hukumnya kita menikah tapi hanya demi melihat ibu senang?
Ustazah Herlini Amran, MA menjelaskan bahwa semua amal perbuatan yang dilakukan seorang muslim tanpa meniatkannya karena Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak dimaksudkan untuk mencari ridha-Nya, maka perbuatan itu tidak mendapatkan pahala dan tidak ada nilainya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِوَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, sedangkan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pernikahan itu merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ibadah yang terpanjang dalam kehidupan manusia, penyempurna separuh agama, maka jika seseorang menikah, niatkanlah semata-mata karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, bonusnya dapat menyenangkan hati ibunya.
Niat itu sangat penting di dalam Islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberi balasan pahala sesuai dengan niatnya.
Perbuatan dan amal yang mubah atau perbuatan yang merupakan kebiasaan dan tradisi bisa menjadi ibadah di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala apabila niat mengerjakannya karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pernikahan yang dapat menyalurkan nafsu seksual, dapat menjaga diri dari perbuatan zina, diniatkan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka pernikahan itu menjadi ibadah dan berpahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hukum Menikah Agar Ibu Senang
Baca juga: Hukum Menikah Tanpa Mahar
Bahkan dapat mendatangkan keberkahan dan berbagai kebaikan lainnya.
Maka menikahlah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga mendatangkan banyak keberkahan, di antara keberkahan itu adalah dapat menyenangkan hati orang tua dan menjadi anak yang berbakti padanya.
Semoga pernikahan yang dijalankan karena Allah Subhanahu wa Ta’la ini menjadi pernikahan yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mendatangkan banyak kebaikan di dunia dan akhirat.
Melahirkan anak-anak dan keturunan yang saleh dan salihah yang kelak dapat membawa orang tuanya ke jannah-Nya.[Sdz]