ChanelMuslim.com – Setiap muslim tidak akan pernah jauh dari masjid. Dari dulu hingga sekarang, hati muslim akan selalu terpaut. Dimana pun mereka berada, masjid adalah tempat pertama yang dicari.
Dalam Sirah Nabawi dikisahkan, sepanjang hidupnya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam menjadi imam shalat kecuali saat sakit dan dalam safar.
Padahal Baginda Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam juga seorang pemimpin dan kepala negara. Ketika di Madinah, beliau tinggal di samping Masjid.
Ruangan diantara mimbar dan kamar beliau disebut sebagai ‘Raudhah min Riyadhil Jannah’ (satu taman di
antara taman-taman surga).
Siapapun muslim yang berziarah ke kota Madinah mesti mengunjungi makam Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam dan berupaya masuk ke Raudhah dan shalat 2 raka’at di dalamnya.
Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak jauh-jauh darinya. Mendengar lantunan azan 5 kali sehari. Berkesempatan shalat berjama’ah 5 kali sehari.
Hati Muslim Terpaut dengan Masjid
Berkumpul dengan orang-orang yang hatinya terpaut dengannya. Masih banyak lagi kebaikan-kebaikan yang akan diperoleh.
Salah satunya adalah janji dalam sabda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam, “…Orang yang hatinya terpaut dengan masjid termasuk satu di antara tujuh golongan yang akan mendapat naungan pada saat tidak ada naungan kecuali naungan Allah Subhanallahu Wa Taala di Hari Akhir.
وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِد
“Seorang yang hatinya bergantung ke masjid,.(HR Bukhari dan Muslim).
Bagi yang rumahnya jauh darinya, namun hati terpaut dengannya tidak akan menghalangi untuk ikut memakmurkannya. Menjadikan masjid sebagai tempat bersujud.
Baca Juga: Alasan Pentingnya Perempuan Mendalami Agama
Jika pergi ke luar kota atau ke LN yang dicari pertama kali setelah tempat tinggal adalah ‘dimana masjid?’.
Itulah yang dilakukan Baginda Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam. Ketika pertama kali datang ke kota Yatsrib (Madinah) adalah mendirikan masjid.
-Almarhum Mbah Ardani (ayah mertua), qadaralah puluhan tahun hingga akhir hayatnya tinggal di rumah penjaga di halaman samping masjid.
Beliau menjadi imam shalat dan mengajarkan baca al-Qur’an bagi masyarakat di sekitarnya Kecamatan Plupuh, Sragen.
Wallahu a’lam ini yang menjadi inspirasi almarhum Bapak (suami) mendidik anak-anak laki-laki harus bisa menjadi imam shalat dan khatib jum’at.
Suatu kali kata Bapak : ”Bu, Jika ingin memperbaiki masyarakat bisa dimulai dari memperbaiki bacaan Qur’an dan pengetahuan imam-imam shalat di masjid. Mereka akan menjadi contoh dan tempat bertanya.”
Sepertinya sejarah berulang. Barakallahu fiikum, my beloved sons. Support untuk semua imam di Nusantara.
Sumber: Status Instagram Ustazah Wirianingsih @wiwirianingsih. Ustazah Wirianingsih merupakan sosok ibu yang sangat peduli terhadap generasi muda Islam yang mencintai Al-Qur’an dan mengamalkan. Ustazah Wiwi dikaruniai 11 anak yang atas izin Allah semuanya penghafal Alquran. Masya Allah. [jwt]