ChanelMuslim.com- Allah Subhanu wa Ta’alaa menegaskan dalam Al Quran, perempuan Muslim diwajibkan menutup aurat mereka. Namun, kenyataannya, sampai saat ini masih banyak perempuan yang enggan mengenakan pakaian syar’i untuk menutup aurat mereka.
Salah satu penyebab banyak perempuan yang masih enggan mengenakan hijab atau jilbab adalah karena mahalnya pakaian hijab dibandingkan pakaian tanpa hijab.
Padahal pakaian non syar’i juga banyak yang membanderol harga yang mahal. Apalagi yang memiliki branding, Merek memang sering menjadi faktor penentu harga.
Lalu bagaimana sikap keluarga muslim menyikapi hal tersebut dan bagaimana perencanaan keuangan melihat hal ini?
Apakah permasalahan pakaian syar’i ini terkait dengan perencanaan keuangan keluarga? Hal utama yang harus diperhatikan tentu saja bahwa kewajiban mengenakan pakaian syar’i itu adalah kewajiban dari Allah kepada manusia.
Baca Juga: Perencanaan Keuangan Islami Penting untuk Keluarga
Kewajiban menutup aurat bagi setiap muslim
Tidak hanya para perempuan namun juga untuk kaum laki-laki. Pakaian syar’i yang dimaksud adalah pakaian yang menutup aurat. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’alaa:
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (Qs. Al-ahzab: 36)
Untuk perempuan semua harus tertutup kecuali wajah dan telapa tangan, bahkan ada pendapat yang mengharuskan menutup wajah juga. Dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat banyak perempuan yang mengenakan jilbab termasuk juga burqa (pakaian yang menutup seluruh tubuh dan wajah).
Untuk laki-laki, keharusan menutup bagian tubuh hanya diperuntukkan dari pusar ke bawah. Artinya, jika seorang lak-laki terbuka dadanya, maka tidak menjadi dosa bagi dirinya.
Ternyata kewajiban pakaian secara syar’i itu tidak bertentangan dengan prinsip keuangan keluarga yang Islami.
Dari permasalahan tersebut kita ketahui bahwa sebagian perempuan menganggap pakaian syar’i itu terkesan mahal. Tentu saja dia akan berkata seperti itu karena melihat bahwa pakaian syar’i itu menggunakan kain yang lebih banyak.
Logis jika ia menganggap bahwa pakaian syar’i akan menjadi lebih mahal. Namun, ketika pakaian muslim itu mahal, biasanya sejalan juga dengan kualitas yang diberikan.
Pakaian syar’i memiliki kelebihan tertentu dibandingkan dengan pakaian non syar’i. Selain tertutupnya tubuh dari tatapan mata orang lain yang terkadang sering menganggu, pakaian syar’i juga secara teknis melindungi tubuh lebih maksimal dari pengaruh alam misalnya panas matahari.
Dengan tertutupnya tubuh, maka biaya perawatan kesehatan tubuh terutama kulit pasti akan lebih murah, apalagi paparan sinar matahari ternyata bisa memicu kanker kulit.
Paparan sinar ultraviolet dalam kuantitas yang besar bisa memicu penyakit yang mematikan ini. Pakaian yang tertutup tentu akan meminimalisir efek negatif sinar jahat yang mungkin terjadi.
Sahabat muslim, meskipun demikian, dengan berpakaian syar’i seseorang juga tetap harus merawat kebersihan kulit atau tubuhnya. Tampil modis tidak menafikan kebersihan dan kesehatan tubuh, bukan? [Ind/Walidah]
Sumber : Buku Mengelola Keuangan Keluarga secara Islami, Dr. M. Ridwan, MA, penerbit FEBI UIN-SU Press