ChanelMuslim.com – Dan Nabi pun tersenyum dan tertawa seperti dalam hadist berikut. Dari Aisyah radhiyallahu anhu, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pulang dari perang Tabuk atau Khaibar. Pada rak barang milik Aisyah terdapat ditutupi (kain) penutup.
Tiba-tiba angin bertiup lalu salah sisi dari kain penutup itu tersingkap sehingga mainan boneka-boneka berwujud anak perempuan milik Aisyah kelihatan.
Maka Nabi bertanya, “Ini apa wahai Aisyah?”
Aisyah menjawab, “Boneka-boneka perempuanku.”
Nabi melihat di antara boneka-boneka tadi terdapat kuda yang memiliki dua sayap yang terbuat dari potongan kain yang terdapat tulisan di dalamnya.
Nabi bertanya, “Apa yang kamu lihat di tengah-tengah boneka-bonekamu.”
Baca juga: Benarkah Saling Terbuka Menjadi Kunci Keharmonisan?
Aisyah menjawab, “Kuda.”
Nabi bertanya, “Apa yang ada di atasnya?”
Aisyah menjawab, “Dua sayap.”
Nabi berkata, “Kuda memiliki dua sayap?”
Aisyah menjawab, “Apakah Anda tidak pernah mendengar sesungguhnya Nabi Sulaiman memiliki kuda perang yang punya banyak sayap?”
Maka Nabi tertawa sampai aku melihat gigi gerahamnya.” (HR. Abu Dawud)
Dan dari hadist ini kita belajar bahwa ya kalau waktunya kita tertawa ya ketawa. Waktunya lagi sedih ya jangan ketawa. Sikonnya yang tepat. Nggak bisa kita ketawa melulu. Atau nggak bisa kita menangis mulu.
Catatan Ustazah Lulung Ummu Mumtaza di IG @lulungmanis, Jumat (5/11/2021).
Ustazah Lulung dikenal sebagai daiyah yang selalu bersemangat dalam berdakwah, syiar dakwahnya diterima oleh banyak orang. Beliau juga mengisi pengajian rutin di beberapa media televisi nasional dan undangan ceramah dari berbagai komunitas di luar negeri.
[Wnd]