ChanelMuslim.com – Blank Spot. Pesan untuk generasi muda. Entah sudah berapa lama hati gelisah. Menyaksikan titik kosong (blank spot) di tengah hiruk pikuk kehidupan. Kalaulah tidak ada tempat untuk hati bersandar, yang muncul adalah pesimis.
Alhamdulillah, ada Allah sebaik-baik tempat untuk hati ini bersandar dan melabuhkan harapan.
‘Blank Spot’ itu adalah keteladanan sosok pemimpin.
Dalam suasana seperti ini, saya menemukan nasihat dari seorang ulama (Ulama yang dimaksud adalah Syaikh Edebali , yang membimbing Utsman sejak kecil. Syaikh Edebali hafal al-Qur’an sejak belia, dan hasil didikan madrasah Damaskus) kepada Utsman, peletak dasar Dinasti Utsmaniyah.
Utsman mendeklarasikan Kesultanan Utsmani pada tahun 1299. Dari cucu keturunannya lahir Sultan Mehmet ll penakluk benteng Konstantinopel (1453).
Saya tuliskan nasihat ini sebagai pesan untuk generasi muda, kepadanyalah bangsa dan negara diwariskan.
Ulama: “Manusia selalu berjuang untuk melindungi nama baik mereka di dunia yang fana ini,tetapi mereka kehilangan nama baik di hadapan Allah dengan sikap kurang bersyukur. Kita berani menghadapi apapun karena belas kasih Allah lebih besar dari murkaNya. Tapi tidak ada yang lebih berbahaya selain negara yang kehilangan nama baiknya, Nak. ”
Utsman: “Apa yang dimaksud negara kehilangan nama baiknya ya syaikh ?”
Ulama: “Ketika akhlak rakyatnya rusak”
Utsman: “Bagaimana akhlak rakyat menjadi rusak ? ”
Ulama: “Jika para ulama kehilangan kehormatan mereka. Jika pemimpin ada ketidakadilan dalam mempertimbangkan sesuatu. Jika keluarga dirusak, dan jika anak-anak tidak menghormati keluarga mereka.
Jika tidak ada cinta diantara suami dan istri, jjka jumlah perceraian meningkat.Jika tidak ada ilmu pengetahuan. Jika akal sehat dilupakan.Jika orang-orang beriman tidak hidup seperti mereka memiliki iman. Itu berarti mereka telah kehilangan nama baiknya.”
Utsman: “Lalu apa yang seharusnya dilakukan pemimpin rakyat ?”
Ulama: “Para pemimpin adalah cerminan rakyatnya. Rakyat melihat diri mereka di dalam pemimpinnya. Oleh karena itu pemimpin haruslah berakhlak. Semua orang harus memandang pemimpin sebagai seorang pembimbing. Mereka harus hidup seperti dia, dan mereka harus berusaha hidup seperti dia.”
—-
*Ulama yang dimaksud adalah Syaikh Edebali , yang membimbing Utsman sejak kecil. Syaikh Edebali hafal al-Qur’an sejak belia, dan hasil didikan madrasah Damaskus.
Siapkan diri anak muda, buatlah peta jalannya yang sesuai dengan cita-cita bangsa dan negara RI didirikan (dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945). Untuk masa depan yang lebih baik, insya Allah.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Hati untuk Menerima Kebenaran
Catatan Ustazah Wirianingsih di akun Instagramnya @wiwirianingsih pada Jumat, 18 Juni 2021.
[jwt]